Sementara Habib Lutfi menuturkan bahwa nderek dawuh memberikan pemahaman tentang pentingnnya dimensi spiritual dalam hal kepemimpinan. Ini akan mengajarkan bagaimana memahami bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang kekuatan, kekuasaan dan materi. Tetapi ini adalah kalimat yang berbicara tentang kebijaksanaan, keadilan, dan koneksi yang dalam dengan aspek spiritual untuk menjalankan tugas kepemimpinan.
“Dalam Piagam Madinah, Kanjeng Nabi Muhammad memberikan hak kepada berbagai golongan dalam rangka persatuan dan kesatuan. Rosulullah sudah mendahului bukan masalah ediologi atau kebenaran, tapi untuk quwwatil wathoniyah ( kekuatan bangsa) sangat luar biasa. Nah ini yang harus dicontoh sepert konsep wali songo masuk tanah Jawa itu tidak tiba-tiba,” kata Mualana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya memberikan perumpamaan dalam konsep Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban Untuk Indonesia Maju.
Hadir mendampingi Maulana Al Habib Muhammad Lutfi bin Ali Bin Yahya dalam forum nderek dawuh sesuai catatan panitia sebanyak 50 ulama dari berbagai pondok pesantren.
Di antaranya Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, Ponpes Lirboyo Kediri, Darul Ulum, Pondok Kencong, Ponpes Sideresmo Surabaya, Ponpes Tremas Pacitan , Ponpes Panji, Ponpes Nurul Qodim, Ponpes Nurul Kholil dan banyak pondok wilayah tapal kuda dan Madura dan lainnya.
Berikut daftar hadir acara nderek dawuh, antara lain KH. Abdurohman Al Kautsar (Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri), KH. Reza Ahmad Zahid, Al Mahrusiyah Lirboyo, KH. Adibussoleh , Ponpes Lirboyo KH. Dziauddin Ponpes Mantenan Udanawu Blitar, KH. Muzakki Alyamani Ponpes Miftahus Sunnah Surabaya, KH. Iffatul Lathoif Zainudin Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, KH. Hasyim Ponpes Nurul Kholil Bangkalan Madura, KH. Lukman Haris Dimyati Ponpes Tremas Pacitan.
Selanjutnya KH. Zahrul Azhar Ponpes Darul Ulukm Rejoso Peterongan Jombang.KH Melvin Zainul Asyiqin Ponpes Al Mahrusiyah Lirboyo. KH. Zahrul Jihad Ponpes Tinggi Rejoso Jombang.
Editor : Ali Masduki