SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dalam momen malam pergantian Tahun Baru 2024, Kota Surabaya merayakan dengan semangat tinggi, tetapi bersamaan dengan itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat produksi sampah mencapai 15 ton.
Upaya bersama 150 personel dan armada truk mengambil peran penting dalam membersihkan sisa-sisa meriahnya perayaan ini.
Rokhim, Kabid Kebersihan DLH, mengatakan, pihaknya semalam mengerahkan total 150 personel, tujuh unit dump truck, dua truk road sweeper untuk membersihkan sampah-sampah tersebut.
“Hampir penuh semua (dump truk) , di road sweeper muatannya (per unit) sampai enam kubik (sekitar 1200 kg). Kalau dihitung totalnya kurang lebih ya 15 ton sampah, terdiri dari plastik, sama kertas-kertas itu,” jelas Rokhim, Senin (1/1/2023).
Pembersihan sampah itu dilakukan mulai pukul 00.01 WIB dini hari, sampai dengan 07.00 WIB, yang dibagi dalam 14 grup meliputi kawasan timur, barat, utara, selatan dan kawasan kota.
Lokasi yang dibersihkan meliputi Jalan Kembang Jepun dan Sekitarnya, bawah Jembatan Suramadu-Jembatan dan Taman Suroboyo, Jalan Ngaglik-Kapas Krampung-Tambaksari, sekitaran Taman Surya-Wijaya Kusuma-Jaksa Agung Soeprapto-Walikota Mustajab, Jalan Pemuda Timur-Yos Sudarso (Alun-Alun Suroboyo), Bundaran Cito-frontage barat A. Yani-RSI Wonokromo, depan RSAL-frontage timur A. Yani-Korem Kertomenanggal.
Kemudian Sekitaran Tugu Pahlawan-Indrapura-Rajawali-titik nol Jalan Pahlawan, KBS-Jembatan Sawunggaling-Pasar Kembang-Darmo (Taman Bungkul), Basuki Rahmat-Embong Malang-Blauran-Praban, Jalan Tunjungan-Gubernur Suryo-Panglima Sudirman, Jembatan Karang Pilang-Bundaran PTC-Yonosuwoyo-HR Muhammad-Mayjen Soengkono, GBT, dan Margomulyo.
Kabid Kebersihan DLH itu menjelaskan, sampah terbanyak diperoleh di sekitaran Taman Surya, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Tunjungan, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, dan di depan Korem Kertomenanggal.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebenarnya sudah menyediakan tempat sampah di titik-titik tersebut. Namun, tak mampu menampung karena jumlah pengunjung yang membludak.
Adapun mayoritas sampah, lanjut Rokhim, terdiri dari sisa-sisa dan bungkus makanan yang ditinggal begitu saja oleh pembelinya.
“Rata-rata botol-botol minuman, gelas-gelas itu. Banyak juga sisa-sisa dari PKL (pedagang kaki lima) itu ada yang jualan itu kayak soto, nasi goreng, kertas-kertasnya juga bungkusnya itu ditinggal aja,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berharap agar di tahun 2024, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya lebih ditingkatkan lagi.
"Saya berharap warga Surabaya juga mulai memberdayakan tertib dalam membuang sampah, jangan sembarangan. Gapapa buang sampah, tapi ya di tempat yang sudah kami sediakan. Di tepi jalan kan sudah ada tong sampah juga,” pintanya.
Editor : Arif Ardliyanto