get app
inews
Aa Read Next : Kereta Api Kian Diminati Turis Mancanegara

Ngeri, Cerita Detik-detik Tabrakan Kereta Api yang Menewaskan 4 Petugas KA

Jum'at, 05 Januari 2024 | 15:21 WIB
header img
Jejen menceritakan pengalamannya saat kereta yang ditumpanginya bertabkrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, pada Jumat (05/1/2024). Foto: iNews/Agung Bakti S

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tabrakan Kereta Api (KA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuterline Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) menewaskan 4 petugas KA. 

Sementara dari unsur penumpang kereta api tidak ada yang menjadi korban hingga meninggal dunia. Penumpang yang luka-luka dan sudah dievakuasi ke rumah sakit.

Kecelakaan kereta api itupun menyisakan cerita yang mengerikan. Seperti diceritakan oleh Jejen, salah satu petugas kebersihan Kereta Api (KA) Turangga.

Ia mengatakan, sebelum tabrakan dia berada di gerbong 4 tepat di belakang gerbong makan. Saat itu dia sedang merapikan barang-barang yang ada dalam gerbong tersebut. 

"Pas kejadian saya posisi lagi di eksekutif 4, di belakang kereta makan lagi ngeberesin fasilitas-fasilitas kereta api mau dikumpulin ke kereta 4," ujar Jejen kepada iNews.id, Jumat (5/1/2024). 

Selesai merapikan barang, Jejen hendak melintas ke gerbong lainnya. Namun tiba-tiba terasa guncangan yang sangat keras. 

"Pas posisi mau menyeberang itu, kesambungan tiba-tiba udah terjadi aja tabrakan, guncangannya terasa keras," katanya. 

Selain guncangan keras, Jejen pun melihat kepulan asap yang masuk ke bordes. 

"Lumayan cukup lama guncangan keras terus tiba-tiba masuk asap ke bordes sampai kabin sama listrik padam," ucapnya. 

Setelah kereta api berhenti, Jejen langsung turun dari gerbong sembari membantu evakuasi para penumpang. 

"Habis itu saya langsung turun dulu, bantu evakuasi penumpang," ujarnya. 

Jejen mengaku, selama perjalanan dari Surabaya dia tidak memiliki firasat apa pun.  

"Firasat sih engga. Dari Surabaya juga biasa-biasa aja, ga ada yang aneh. Kondisi kereta juga normal, palingan pas di Stasiun Tasik aja agak lambat berangkatnya," katanya. 

Sementara petugas lainnya, Rendi mengaku syok saat peristiwa tabrakan terjadi. Saat itu, dia sedang berada dalam toilet. "Syok lagi di toilet lagi bersih-bersih," ucap Rendi. 

Seperti halnya Jejen, dia pun turut membantu mengevakuasi penumpang dari dalam kereta. 

"Saya langsung keluar dulu, udah di luar lihat penumpang-penumpang yang di dalam kereta, langsung dikeluarin barang-barangnya gitu," kata Rendi. 

Rendi juga mengaku, tidak merasakan firasat buruk sebelum peristiwa tabrakan terjadi. 

"Engga punya firasat buruk, aman-aman aja," kata dia.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, saat terjadi kecelakaan jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang. Kemudian KA Commuterline 191 penumpang atau bila ditotal sebanyak 478 orang.

"Dari jumlah tersebut terdapat 22 penumpang yang mengalami luka-luka. Penumpang luka ringan ini telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan," ujar Agus, seperti dikutio dari iNewsJabar, Jumat (5/1/2024). 

Adapun rincian dari penumpang yang menjalani perawatan sebanyak 18 orang di RSUD Cicalengka. Kemudian 2 orang di RS Edelweis dan 2 penumpang di RS AMC. Namun Agus tidak merinci detail identitas dari penumpang yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Agus menyebut, kecelakaan ini menewaskan empat petugas kereta. Adapun korban yang meninggal yakni masinis, asisten masinis, pramugara dan sekuriti. Agus enggan menyebutkan secara detail identitas keempat korban tersebut. 

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucapnya.

Saat ini, seluruh tim kami beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut.

Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut