get app
inews
Aa Read Next : Bertemu Dubes Inggris, Gubernur Khofifah Bahas Proyek Kereta Api di Surabaya

Gubernur Resmikan Asrama Pulau Mandangin, Targetkan Jadi Pusat Sosialisasi Nilai Ke-Indonesiaan

Kamis, 11 Januari 2024 | 18:59 WIB
header img
Gubernur Khofifah meresmikan Asrama Pulau Mandangin. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Asrama Pulau Mandangin di SMA Negeri Taruna Nala, Kota Malang. Peresmian ini menjadi tonggak penting dengan penandatanganan prasasti, penekanan tombol sirine, dan pengguntingan untaian melati.

Asrama ini tidak sekadar sebagai tempat istirahat, melainkan diharapkan menjadi pusat sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai ke-Indonesiaan. Gubernur Khofifah menyampaikan harapannya bahwa asrama ini akan membangun mutual understanding, mutual trust, dan mutual respect di antara siswa SMAN Taruna Nala yang berasal dari berbagai suku, agama, dan budaya.

Acara peresmian turut dihadiri oleh Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, Danlanal Malang Kolonel Laut (KH/W) Rinanda Sintasari, serta Kepala Sekolah SMAN Taruna Nala Husnul Chotimah. Asrama Pulau Mandangin diharapkan menjadi wadah penting untuk memperkuat rasa persatuan dan cinta tanah air di kalangan pelajar.

“Asrama ini keberadaannya sangat penting dan mendasar. Bahwa asrama ini bukan hanya sebagai tempat istirahat saja, melainkan menjadi tempat sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai ke-Indonesiaan,” terangnya.

“Anak-anakku sekalian, di asrama inilah, kalian akan membangun mutual trust, mutual understanding dan mutual respect antar sesama siswa. Perbedaan suku, agama, bahasa,  hingga karakter ini akan terbangun kesepahaman satu dengan yang lain,” imbuhnya.

Menurutnya, sikap saling memahami dan menghormati satu dengan yang lain ini akan menjadi modal besar dalam mempererat rasa persaudaraan dan persatuan. Termasuk ketika di asrama para siswa saling mendengar cerita satu sama lain, hal ini akan membentuk rasa saling menghormati. 

“Ini adalah modal besar bagi seorang pemimpin baik hari ini dan yang akan datang. Pemimpin tidak boleh ego, pemimpin tidak boleh mengambil keputusan  atas dasar like dan dislike. Tapi pemimpin membutuhkan _mutual trust dan mutual respect,”katanya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut