SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menghadiri acara acara ‘Ngobrol Bareng Bahlil Lahadalia’ bertema Peran Pemuda Jatim Dalam Menuju Indonesia Emas di Gedung Srijaya, Senin (15/1/2024).
Mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) ini mengatakan, pemuda harus mengambil peran dalam berbagai sektor. Utamanay dalam hal politik. Menurut Bahlil, anak muda saat ini jumlahnya 53 persen (usia 17-40 tahun) dari penduduk Indonesia. “Ke mana suara anak muda mayoritas itu akan menentukan siapa yang menjadi pemimpin Indonesia ke depan,” katanya.
Bagi Bahlil, yang bisa menentukan nasib anak muda adalah pemimpin muda itu sendiri dan istiqomah. “Emang negara ini milik elu aja. Jangan tidak bagus bagi dia, protes, kalau bagus bagi dia, tidak protes. Pemilu ini kan pesta, pesta harus dirayakan gembira. Jangan saling menjelekkan, jangan ada lagi kampret cebong harus dikubur dalam-dalam,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini Bahlil juga berharap kalau bisa Pilpres berlangsung satu putaran. Ini supaya negara efisien. “Tambah lagi biaya Rp 17 triliun kalau sampai berlangsung dua putaran. Sekalipun Pak Jusuf Kalla (JK) punya pilihan lain (capres), saya sepakat dengan Pak Jusuf Kalla. Lebih cepat lebih baik alias sekali putaran saja. Siapapun yang menang harus dihormati, tapi lihat-lihat survei jugalah,” pungkasnya setengah bercanda.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti, pihaknya mengundang Bahlil sebagai seorang dalam berorganisasi, khususnya di HIPMI. Dalam pertemuan ini, pihaknya ingin mengajak Bahlil berbincang dan refleksi terkait kepemudaan ke depan untuk Indonesia. “Sebagai anak muda, kita tidak harus berkompetisi, tapi sudah waktunya berkolaborasi,” katanya.
Andi, sapaan karib Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti berharap kekuatan pemuda tidak terpecah. Ini sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia yang dimotori oleh kaum muda. Seperti di tahun 1908 hingga 1998. Nah, untuk saat ini sudah harus memikirkan langkah pemuda untuk menyambut tahun emas Indonesia di 2045.
Andi lantas menyinggung semboyan dari Bapak Pendidikan Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara, yakni Tut Wuri Handayani. “Kami ingin cerita sukses Mas Bahlil bis menginspirasi orang lain,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto