SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Jelang pemilu Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengasih warning ke mahasiswanya. Ia wanti-wanti ke seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya agar tidak sembrono dan bijak dalam bersosial media.
Sukadiono bilang, di tahun politik seperti ini banyak sekali misinformasi dan disinformasi yang dapat memecah belah persaudaraan.
"Kita harus bijak dalam memilih konten, apalagi menyebarkan konten yang belum tentu kebenarannya," tuturnya usai kuliah umum bersama Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, di Gedung At Tauhid Tower UM Surabaya, Kamis (18/1/2024). Kuliah umum dengan Polri ini merupakan salah satu doktrin Taawun Muhammadiyah dalam hal kebaikan dan ketaqwaan.
Untuk itu, Suko mengajak kepada semua mahasiswa dan masyarakat agar selektif dalam memilih konten dan saling mengedukasi satu sama lain.
Suko menegaskan, Pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang damai dan berintegritas. Akademisi dan mahasiswa harus memerangi informasi hoax yang akan menimbulkan kerusuhan dan keamanan yang menggaggu stabilitas politik nasional.
“Mari kita terus gaungkan demokrasi yang aman, damai, jujur sehingga melahirkan pemimpin berkualitas. Kita bersama-sama ciptakan pesta demokrasi yang semarak penuh perdamaian,” tegasnya.
Sementara dalam kuliah umum ini, Irjen Imam Sugianto memaparkan bahwa pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat. Sehingga ia memastikan demokrasi di Jawa Timur harus mencapai berbagai indikator. Diantaranya pelaksanaan aman dan lancar, partisipasi pemilih tinggi, tidak ada konflik yang merusak persatuan, dan pemerintahan dan pelayanan masyarakat berjalan tanpa gangguan.
“Partisipasi pemilu adalah tanggung jawab kita semua, mari kita suksekan pemilu tanggal 14 nanti penuh kedamaian dan penuh integritas dan polri memiliki tanggung jawab dalam menjaga stabilitas politik selama penyelenggaraan pemilu,” terangnya.
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto. Foto/UM Surabaya
Menurutnya, siapapun pemenangnya nanti, setelah pemilu masyarakat harus tetap rukun, tidak memecah belah karena perbedaan pilihan di pemilu 2024. Ini artinya menjadikan pemilu sebagai perjalanan bangsa ke depan. Ia mengatakan netralitas polri sangat penting dalam demokrasi, karena polri salah satu pilar yang menjaga kedamaian NKRI.
“Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai momentum yang tepat, mengingat hari ini hingga 10 Februari mendatang masuk kamapanye akbar. Maka kami Polri mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi gesekan-gesekan yang akan terjadi,” imbuhnya.
Selain meningkatkan kewaspadaan, Irjen Imam Sugianto juga mengajak mahasiswa sebagai kaum intelektual turut mengkampanyekan pemilu damai, agar masyarakat pendukung paslon tidak mudah terprovokasi dan berkomiten dalam meredam potensi-potensi yang dapat memecah belah bangsa.
“Sekali lagi mari kita sukseskan pemilu 2024 dengan penuh integritas, mari kita saling mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang utama,” pungkasnya.
Dalam kuliah umum yang mengambil tema “sinergitas kampus dan polri mewujudkan pemilu damai 2024 yang damai dan berintegritas” tersebut, juga digelar deklarasi komitmen Polda Jatim bersama kampus UM Surabaya dalam menjaga Pemilu 2024 agar damai dan berintegritas.
Deklarasi ditandai dengan penandatangan deklarasi pemilu damai oleh Kepala Polda Jatim dan Rektor UM Surabaya yang disaksikan oleh ribuan peserta.
Editor : Ali Masduki