KEDIRI, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) bakal menambah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian yang selama ini mengalami penurunan.
Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan (PSP) Dispertabun Kabupaten Kediri, Arahayu Setyo Adi mengatakan, dari 26 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Kediri baru ada 10 balai penyuluhan peranaia, seperti Kecamatan Papar, Purwoasri, Plemahan, Pare, Kandangan, Ngancar, Wates, Ngadiluwih, Semen, serta Kecamatan Grogol.
"Tahun ini rencana kita tambah dengan membangun 5 lokasi BPP di Kecamatan Kras, Plosoklaten, Kepung, Badas, dan Pagu," katanya.
Ia memaparkan bahwa BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian, termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. "Di dalamnya nanti akan ada lokasi untuk demplot, dem area, dan demfarm, sehingga bila ada alih teknologi pertanian langsung bisa diuji cobakan," ucapnya.
Petani di Kabupuaten Kediri lanjut dia, bisa melihat langsung hasil penerapan teknologi dan mengadopsi untuk diterapkan di lahannya. "Sehingga masing-masing BPP wajib memiliki tematik tanaman yang dikembangkan berdasarkan potensi wilayahnya," tuturnya.
Untuk balai penyuluhan di Plemahan, proses pembibitan dan buah sudah berjalan dengan baik, sementara Ngadiluwih fokus tanaman hias, dan Pare urban farming. Setiap daerah, ungkap dia bisa memilih apa yang layak dikembangkan di daerah masing-masing.
"Keberadaan BPP sangat diperlukan untuk setiap kecamatan, karena pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas Bupati Kediri untuk menunjang program pertanian seperti transfer teknologi pertanian kepada petani," ujar Adi.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Plemahan, Suyitno, menyebut kegiatan yang dilakukan pihaknya yakni, pelatihan penangkaran tanaman, pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC), dan pestisida nabati (Pesnab) yang merupakan bagian dari program bupati untuk pengembangan tani organik.
"Bagi petani yang belum bisa menerapkan tani organik murni, kita arahkan untuk belajar ke penanaman padi sehat dengan pengurangan pupuk kimia dan pestisidanya yang Pesnab. Kebetulan BPP mengembangkan Pesnab," ucapnya.
Diketahui, sebelumnya petugas penyuluh pertanian melakukan pelatihan penangkaran bibit buah-buahan dengan sistem sambung pucuk kepada taruna tani (petani muda) yang daerahnya memiliki tempat wisata. Mereka berasal dari Desa Mejono, Langenharjo, Tegowangi, dan Ringinpitu
"Diharapkan dengan pelatihan ini, anak muda itu dapat menerapkan dan mengembangkan sendiri untuk mendukung desa wisata yang ada di daerahnya," tukas Suyitno.
Editor : Arif Ardliyanto