SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peringatan International Day of Education tanggal 24 Januari menjadi istimewa bagi Petra Christian University (PCU). Kampus ini memulai langkah baru dengan Soft Launching Petra Business School (PBS) di Surabaya.
Menyadari pentingnya keterampilan wirausaha dan profesionalisme global, PBS diharapkan menjadi pilar pendidikan yang menjembatani visi global dengan pemahaman mendalam terhadap konteks lokal.
PBS, yang akan beroperasi penuh pada Agustus 2024 di Fairway Nine Mall (Lenmarc Mall), Surabaya Barat, menjadi langkah strategis menghadapi tantangan perdagangan pasar bebas. "PBS hadir untuk menjadi motor dalam memberikan akses pendidikan berkualitas, bukan hanya bagi generasi muda lokal tetapi juga untuk menarik mahasiswa asing ke Surabaya," ungkap Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Diwantoro Hardjito, M. Eng.
PBS diharapkan menjadi pusat pembelajaran yang dinamis, memungkinkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam ekosistem bisnis yang berkembang di Kota Surabaya. Transformasi pendidikan global melalui PBS menjadi langkah berani dalam mendukung perkembangan masa depan metropolis Surabaya Barat.
Sementara itu, Josua Tarigan, Ph.D., Dekan SBM (School of Business and Management) PCU sekaligus penanggung jawab PBS mengatakan akan ada beberapa program yang dapat dipelajari dengan konsep pendidikan global yang sesuai kebutuhan pasar. Di antaranya adalah International Pathway program, Master's Program in Management, dan Doctoral Program in Leadership and Management.
"Teman-teman yang telah menyelesaikan masa studi di SMA yang kemudian memilih berkuliah di lingkungan dan berstandar internasional, secara khusus dapat mengambil International Pathway program yang terdiri dari International Business Management (IBM), International Business Accounting (lBAcc), International Digital
Accounting and Fraud (IDAF) serta Global Entrepreneurship and Innovation (GEiN), " ujar Josua.
Tak perlu khawatir, dalam program International Pathway, mahasiswa akan belajar di Indonesia selama dua tahun pertama. Selama itulah mereka akan dipersiapkan secara matang, sebelum dua tahun berikutnya melakukan studi di negara pilihannya masing-masing.
Jadi PBS adalah alternatif yang sangat baik untuk rekan-rekan muda, meningkatkan skill dan kapasitas global, tetapi tetap memahami konteks lokal dan regional, yang nantinya sangat diperlukan dalam karirnya.
Djwantoro menambahkan, persiapan untuk kuliah di luar negeri itu juga sangatlah
penting. Ada banyak hal yang mungkin akan dihadapi, seperti Culture shock, ancaman pergaulan bebas, kesiapan bahasa, pengetahuan, dan tentunya juga kematangan serta kepercayaan diri. Oleh karena itu PBS memberikan bekal kepada mereka agar nantinya bisa beradaptasi dengan lebih mudah, seperti memberi pelatihan soft skill atau keahlian tertentu yang dibutuhkan di negara asing tersebut.
"Sesuai visi PCU sebagai institusi pendidikan Kristen yang peduli dan global, maka kami bertanggung jawab untuk membina para mahasiswa agar dapat transfer secara mulus ke universitas terkemuka di dunia dengan karakter LIGHT (Love, Integrity, Growth, Humility, Truth)," tambah Djwantoro.
Dalam PBS ini sendiri, para mahasiswa bisa memilih beberapa kampus yang ada di benua Asia, Australia, Kanada, Amerika hingga United Kingdom. Sehingga kurikulum di PBS pun akan didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang studi yang dinginkan, sesuai universitas di luar negeri yang menjadi tujuan dan tentu saja berkarya, tidak hanya di ranah global di luar negeri, tetapi juga berkarya dari tanah air Indonesia.
Dengan begitu selain meraih gelar, mahasiswa yang memilih PBS juga akan
menjadikan individu yang siap beradaptasi dengan kualitas tinggi di tingkat global yang sangat dinamis. Tak hanya itu saja, PBS juga disiapkan untuk memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa asing yang akan belajar di Indonesia.
Sekilas tentang Petra Christian University (PCU), sebuah universitas swasta yang
berdiri sejak tahun 1961 bertempat di Surabaya, Indonesia. PCU memiliki fakultas-fakultas yang terkemuka di bidang pendidikan, teknologi, konstruksi, bisnis, dan industri kreatif.
Editor : Arif Ardliyanto