get app
inews
Aa Read Next : Danamon Catat Pertumbuhan Dobel Digit pada Kuartal I Tahun 2024

BTN Economic Outlook 2024 Ungkap Tantangan Perekonomian Global 2024

Rabu, 31 Januari 2024 | 13:23 WIB
header img
Presiden Direktur BTN Nixon LP Napitupulu (kanan) dan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Nugraha Mansury usai membuka BTN Economic Outlook 2024 di Surabaya, Selasa (30/1/2024). Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggelar BTN Economic Outlook 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024). 

BTN Economic Outlook 2024 merupakan event Nasabah BTN Prioritas yang diselenggarakan secara tahunan guna membahas seputar tren yang berkembang dimasa depan yang meliputi bisnis, ekonomi dan politik. 

Event ini juga bertujuan untuk memberikan informasi atau pandangan kepada Nasabah BTN Prioritas yang terundang terhadap perekonomian dan politik di Indonesia di 2024. 

Sehingga nasabah dapat mempersiapkan mitigasi risiko yang tepat dalam menghadapi tantangan makroekonomi pada tahun 2024, termasuk pendapat terkait produk-produk investasi yang dapat dipilih ke depannya.

Dalam kesempatan ini Presiden Direktur BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, beberapa langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah sebagai countercyclical buffer untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian masyarakat telah dijalankan dengan baik oleh perbankan, dan pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan kearah yang lebih baik.

"Kendati menghadapi sejumlah gejolak ekonomi dunia pascapandemi Covid-19 dan dampak perang antarnegara, perekonomian Indonesia relatif terkendali sepanjang tahun 2023 ini. Dengan capaian ini, Indonesia tetap optimistis menghadapi tantangan perekonomian global 2024 yang masih penuh ketidakpastian," terangnya.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, Kinerja sektor jasa keuangan khususnya perbankan pada 2023 masih solid dengan indikator permodalan dan likuiditas yang tersedia serta risiko kredit yang terjaga. 

Fungsi intermediasi perbankan pada bulan November 2023 kembali mencatatkan tren peningkatan dengan kredit tumbuh sebesar 9,74% yoy. 

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2023 tercatat tumbuh sebesar 3,04% yoy dengan laju pertumbuhan meningkat, terutama didorong oleh peningkatan deposito sebesar 3,50% yoy. Risiko kredit menunjukkan penurunan dengan rasio NPL perbankan sebesar 2,36%. 

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp15,84 triliun menjadi Rp285,32 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,14 juta nasabah setelah pada Oktober 2023 tercatat sebesar 1,22 juta nasabah.

Namun sebagai industri jasa keuangan yang merupakan salah satu pilar utama perekonomian harus juga sensitif terhadap sentimen inflasi global, perkembangan digital, hingga kondisi perekonomian dalam negeri. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut