SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) Surabaya berkolaborasi dengan Polrestabes Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak warga menyukseskan Pemilu 14 Februari 2024 melalui program "Maknyos MakBleG Mari Nyoblos Mangan Wareg".
Dalam program ini, warga yang telah menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing Kota Surabaya, 100 orang yang datang pertama di tenan yang disediakan bisa mendapatkan makan gratis. Ada 55 tenant kuliner yang berpartisipasi dalam program ini. Syaratnya, membawa KTP dan menunjukkan jari yang sudah dicelupkan ke tinta, tanda sudah mencoblos.
Ketua Aprindo Ferry Setiawan mengatakan kolaborasi ini diharapkan bisa menyukseskan Pemilu Serentak 2024 di Surabaya. "Jadi, lima tahun sekali semua hak suara terpenuhi. Ini inisiatif kami dari Apkrindo dengan Polrestabes Surabaya untuk menyukseskan pemilu damai," ujar Ferry, Kamis (8/2/2023).
Gerakan ini menurut Ferry, merupakan bentuk kepedulian dalam ikut menciptakan kondisi agar saat berlangsungnya Pesta Demokrasi pada 14 Maret 2024 nanti, bisa berjalan lancar dan damai. "Gerakan lebih diutamakan menyasar pemilih muda. Sebab, jumlah pemilih dari kelompok millenial cukjup banyak," terangnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berterima kasih kepada semua pihak yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi yang pertama kali digelar di Indonesia. "Ini adalah ide pertama yang dimunculkan Pak Kapolrestabes, bagaimana semuanya ikut dalam berpartisipasi menyukseskan pemilu. Sehingga setelah direspons Apkrindo, muncul Maknyos MakBleG. Jadi, Mari Nyoblos Mangan Wareg," ungkap Eri.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengungkapkan kolaborasi Polrestabes Surabaya bersama Apkrindo ini sebagai upaya mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari nanti. Remaja usia 17-22 tahun bisa langsung mendapatkan makan gratis tentunya dengan syarat tertentu. "Cukup tunjukkan jari bukti sudah mencoblos serta KTP akan dapat makanan gratis," ungkap Pasma.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Nur Syam mengaku, selama 10 tahun menjabat komisioner KPU Surabaya, belum ada gerakan seperti ini. Selama ini seolah-olah pemilu hanya tanggung jawab penyelenggara saja. "Saya akan sosialisasikan program ini ke KPPS. Ini semua demi NKRI. Pemimpin yang terpilih nanti adalah pemilih kita semua," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto