get app
inews
Aa Text
Read Next : BOLA Deli Berbagi Ilmu dan Keterampilan, Tingkatkan Kualitas Pelaku UMKM Kue Tradisional

Pak Mendag Tolong Dong! Minyak Goreng Curah Hilang, Perajin Kerupuk Sekarat

Selasa, 08 Februari 2022 | 15:12 WIB
header img
Lasimin (kiri) bersama para pedagang kerupuk menggoreng kerupuk di rumah industri dikawasan Tambak Medokan Ayu II, Surabaya, Kamis (6/01/2022). (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Beberapa bulan ini, harga minyak goreng curah di pasaran terus melonjak. Namun, akhir-akhir ini barang tersebut tiba-tiba menghilang.

Ketika harga tinggi, para pelaku UMKM terutama yang bergerak di bisnis kerupuk masih bisa bertahan. Akan tetapi, akibat hilangnya minyak goreng curah di pasaran menjadikan para pengusaha ini sekarat.

Seperti yang dialami oleh Lasimin (70). Salah satu pengusaha kerupuk di kota Surabaya ini kian terpuruk akibat lenyapnya minyak goreng curah.

BACA JUGA:

Harga Minyak Goreng Menggila, Pengusaha Kerupuk Megap-Megap

Sri Mulyani, putri Lasimin bercerita, dari kemarin ia berburu minyak goreng curah. Ia mendatangi satu persatu agen untuk mendapatkan minyak goreng. 

"Kami masih nyari agen-agen minyak yang masih punya stock. Saat ini sulit cari minyak goreng," ungkapnya.

Karena tidak berhasil menjumpai agen minyak goreng, ia mencoba menghubungi pabriknya langsung. Lagi-lagi usahanya gagal. Padahal, kata dia, jika tidak ada minyak goreng maka tidak bisa memproduksi kerupuk. 

Disisi lain, banyak para pedagang kerupuk yang menggantungkan hidup dari pabriknya Lasimin.

"Tadi aku hubungi pabrik minyak, katanya tidak open order hingga 2 minggu kedepan," terangnya.

Berdasarkan informasi yang didapat, masyarakat pada mempertanyakan mengapa sulit cari minyak goreng. Padahal banyak minyak goreng di Indonesia yang diekspor.

Terpisah, salah satu pengusaha minyak goreng di Rungkut Surabaya, M. Saroni, mengaku terpaksa menutup sementara usaha minyak gorengnya. Ia mengatakan, saat ini tidak mendapat suplay minyak goreng dari produsen dengan harga normal. Bahkan, sebanyak 25 pegawainya juga terpaksa dirumahkan.

Jikalaupun ada stok minyak, Saroni harus membeli dengan harga Rp 18.500. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran hanya Rp 14.000. Jika dipaksakan, maka rugi besar.

BACA JUGA: 

Gak Mau Rugi, Pengusaha Minyak Goreng Tutup dan Rumahkan Pegawai

"Hitung saja. Produsen belum buka harga baru. Masih pakai 18,500. Lalu kami harus jual Rp 14.000 per-liternya. Lalu kami nambal kerugian dari 4.500-5000 itu dari mana?," terangnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut