get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

Atasi Kemiskinan, Ini Cara Wali Kota Surabaya Intervensi Warga Tak Mampu

Jum'at, 16 Februari 2024 | 06:41 WIB
header img
Wali Kota Surabaya minta BPS Surabaya lakukan pendataan dengan benar. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan permintaan kepada petugas Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) dan Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) untuk melakukan pendataan dengan lebih mendalam. Tujuannya adalah untuk memastikan akurasi data yang dihasilkan, sehingga intervensi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dapat tepat sasaran.

Dalam acara pelepasan petugas Susenas dan Sakernas Semester I Tahun 2024, yang diselenggarakan di Balai Kota Surabaya pada Kamis (15/2/2024), Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya mendalami proses pendataan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, turut hadir dalam acara tersebut.

"Saya mohon betul nanti untuk bisa diperdalam, karena saya tidak ingin memberikan bantuan kepada orang yang tidak semestinya. Saya takut kepada Gusti Allah ketika memberi bantuan kepada orang lain, tapi dia sebenarnya mampu namun tidak mau bekerja dan hanya meminta," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri berharap agar para petugas surveyor dari BPS Surabaya memperkuat proses pendataan, terutama dalam hal pekerjaan. Ia menekankan pentingnya menggali informasi lebih dalam mengenai pekerjaan warga yang didata.

"Dengan demikian, kami dapat mengetahui sebenarnya berapa banyak orang miskin dari hasil Susenas. Sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani dan membantu masalah kemiskinan," tambahnya.

Menurutnya, hadirnya pemerintah kota dan negara ini adalah untuk menyelesaikan kemiskinan. Nah, untuk menyelesaikan hal tersebut, di awal tentu yang dibutuhkan ialah data warga yang akurat agar intervensi yang diberikan tepat sasaran.

"Sehingga dengan Susenas yang dilakukan BPS ini, saya berharap bisa membantu Surabaya, bahkan seluruh Indonesia untuk menyelesaikan masalah-masalah kemiskinan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan menyampaikan bahwa Susenas dan Sakernas dilaksanakan dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Maret dan September. "Sementara tahun ini dimajukan pada bulan Februari, karena Maret sudah memasuki bulan puasa Ramadan," kata Arrief usai acara pelepasan petugas Susenas dan Sakernas.

Ia menyebutkan bahwa ada sebanyak 6 indikator penting yang dihasilkan dari Susenas untuk Sustainable Development Goals (SDGs). "Sedangkan untuk Susenas menghasilkan indikator SDGs 62 dari 124 yang dikumpulkan," jelasnya.

Arrief menjelaskan sejumlah indikator penting yang dihasilkan dari survei itu adalah angka kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, indikator lain adalah Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling), air bersih hingga kesehatan.

"Ada 131 petugas Susenas, dan 9 petugas Sakernas. Susenas estimasinya (output) sampai kabupaten/kota, kalau Sakernas estimasinya level provinsi," paparnya.

Pihaknya menargetkan, ada sebanyak 1.210 sasaran Susenas pada Semester I tahun 2024. Sedangkan untuk Sakernas, ditargetkan menyasar sebanyak 210 responden di Kota Surabaya. "Jadi (sasaran) itu sudah ada data sample dari pusat, bahwa sekian, mana-mana saja, klaster-klaster mana saja yang kita datangi (survei)," pungkasnya

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut