SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Hari ini, sorotan jatuh pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang akan dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dibalik jabatannya yang baru, terdapat riwayat pendidikan yang memikat.
Lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978, AHY adalah putra pertama dari Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Republik Indonesia, dan Almarhumah Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono). Namun, prestasinya tak semata-mata didasarkan pada garis keturunan, melainkan pada perjalanan pendidikannya yang mengesankan.
Pendidikanlah yang membentuk fondasi karier AHY. Dengan langkah teguh, AHY meniti pendidikan tingginya, menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa. Namun, perjalanan pendidikannya hanyalah awal dari kisahnya.
Menikah dengan Annisa Larasati Pohan pada 8 Juli 2005, AHY memperlihatkan bahwa di balik panggung politik, ia juga menemukan cinta sejatinya. Annisa Pohan, putri dari mantan Deputi Gubernur BI Aulia Pohan, turut melengkapi kehidupan pribadi AHY dengan kehangatan dan dukungan.
Dari panggung pernikahan hingga koridor kekuasaan politik, AHY membuktikan bahwa ia adalah seorang yang memadukan dedikasi, pendidikan, dan kehidupan pribadi dengan indahnya. Dengan dilantiknya sebagai Menteri ATR, AHY siap untuk melanjutkan perjalanannya, membawa perubahan yang positif bagi bangsa dan negara.
Berikut Jejak Riwayat Pendidikan AHY Lengkap dengan Prestasinya :
Dikutip dari Okezone, AHY sempat mengenyam pendidikan di Timor Timur ketika ayahnya mengemban tugas militer di sana. Tahun 1984 hingga 1988, AHY menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Kuntum Wijaya Kusuma Pasar Rebo Jakarta Timur.
Tahun 1988 sampai 1991, AHY mengikuti ayahnya melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat, bersekolah di David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas. Di sana ia juga meraih sejumlah prestasi, di antaranya adalah menjuarai Spelling Contest dan mendapatkan penghargaan dari Presiden AS George H. W. Bush.
AHY menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 5, sekolah favorit di Kota Bandung pada tahun 1991. Menggeluti bidang olahraga, AHY dipilih menjadi kapten tim basket di sekolahnya. Ia juga aktif dalam organisasi, sebagai ketua Seksi Bidang Olahraga pengurus OSIS SMPN 5 Bandung. Mengikuti perpindahan tugas ayahnya, tahun 1994, AHY pindah ke SMPN 20 Jakarta Timur.
Usai menempuh pendidikan menengah pertama, AHY melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang tahun 1994.
Selama pendidikannya, AHY merupakan murid yang aktif dan berprestasi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Osis SMA Taruna Nusantara. Tahun 1997, AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, predikat sebagai lulusan terbaik.
AHY merupakan lulusan Akademi Militer (AKMIL). Semasa pendidikan yang dimulai tahun 1997, selama tahun pertama dan kedua di Akademi Militer, dia meraih Tri Sakti Wiratama penghargaan yang diberikan atas prestasi kolektif dalam akademik, kejasmanian fisik dan kepribadian.
Prestasi ini membuat AHY dipilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna pada tahun 1999.
Di sana, dia juga bergabung dalam Drumband Canka Lokananta Akademi Militer sebagai penabuh Bass Drum, yang sering disebut dengan Macan Tidar. AHY kemudian lulus AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih Bintang Adi Makayasa pada bulan Desember 2000.
Semasa penugasannya di militer sebagai perwira, AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal.
AHY memiliki tiga gelar pendidikan Master: Master of Science in Strategic Studies di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura pada tahun 2006, Master in Public Administration dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pada tahun 2010, serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat, meraih predikat Summa Cum Laude pada tahun 2015 dengan IPK 4.0.
AHY diketahui merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, Amerika Serikat pada tahun 2011.
Kemudian AHY melanjutkan pendidikan di US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada 2015.
Dalam kedinasan militer, AHY pernah bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2002, AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad, menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh yang penuh risiko sebagai Komandan Tim Khusus.
Pada November 2006, AHY mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.
Kontingen tersebut merupakan kontingen pertama Indonesia yang dikirim untuk misi perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL).
Semasa penugasannya, AHY menginisiasi program mobil pintar sebagai salah satu sarana mengurangi dampak trauma perang untuk anak-anak. Atas inisiatif ini, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Libanon.
Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, AHY mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut, AHY mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. AHY juga memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad dalam Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.
Jabatan kedinasan militer AHY berakhir saat dia diberhentikan dengan hormat karena mengundurkan diri dari TNI pada 2016 lalu saat berpangkat Mayor. AHY kemudian mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur DKI pada 2017.
Pada 2020, AHY resmi menjadi Ketum DPP Partai Demokrat 2020-2025. Ia menggantikan ayah kandungnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
AHY terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke-V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta pada 15 Maret 2020.
Editor : Arif Ardliyanto