SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia menggelar workshop series pertama tahun 2024, di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur.
Workshop yang digelar selama dua hari, mulai Kamis (29/2) hingga Jumat (01/3/2024) ini mengusung tema “Penetapan Profil Kromatogram & Senyawa Identitas Bahan Baku & Ekstrak Herbal Menggunakan HPTLC/TLC berdasarkan FHI, Farmakope Eropa dan USP”.
Workshop ini sekaligus ini merupakan eksposure untuk memberikan informasi mengenai berbagai pengembangan dan aplikasi HPTLC, sebagai metode kontrol kualitas bahan baku dan produk bahan alam.
Dr. apt. Idha Kusumawati, M.Si, Sekjen HPTLC Association Chapter Indonesia sekaligus ketua panitia mengatakan, tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan insight dan pengalaman bersama dalam penerapan dan pengembangan metode kontrol kualitas dari farmakope herbal Indonesia, dan mencermati yang sudah dilakukan di Farmakope Eropa dan US Farmakope.
"Workshop kali ini merupakan kelanjutan dari workshop sebelumnya tahun 2023. Workshop ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan seluruh anggota dan komunitas pengguna HPTLC, untuk selalu mendapatkan informasi terkini tentang HPTLC dan menyediakan platform untuk diseminasi temuan penelitian baru dan identifikasi kesenjangan penelitian dan arah masa depan," terangnya.
Pada hari pertama, peserta diberikan materi mengenai deteksi adulteration dan identifikasi bahan baku herbal dan optimasi dan Validasi metode Deteksi adulteration dan identifikasi bahan baku herbal. Selanjutnya pada hari kedua, peserta diajak praktek deteksi dan identifikasi bahan baku herbal.
Ketua HPTLC Association Chapter Indonesia, Prof. Dr.rer.nat. apt. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si menjelaskan bahwa HPTLC adalah Kromatografi Lapis Tipis versi Kinerja Tinggi dan merupakan teknik canggih untuk analisis.
"Metode ini merupakan metode yang simple, cepat dengan tingkat validasi yang baik dan mudah untuk diterapkan di berbagai penelitian tidak hanya pada herbal produk, namun juga untuk bidang pangan, obat, kosmetik dan forensik," terangnya.
Prof I Made mengatakan, hasil yang sangat dapat direproduksi dan catatan yang dapat ditelusuri dicapai melalui metodologi standar dan penggunaan instrumen yang sesuai (biasanya dikendalikan oleh perangkat lunak) untuk semua langkah analisis.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keragaman tanaman obat. Kontrol kualitas bahan baku dan produk herbal merupakan suatu titik kritis dalam rangka menyediakan produk herbal yang berkhasiat dan aman.
Selain itu dalam mengimplementasikan TKDN, yaitu untuk meningkatkan jumlah dan jenis produk obat bahan alam dalam negeri yang menggunakan bahan baku dalam negeri, dan tentunya sangat diperlukan pengembangan metode kontrol kualitas mulai dari bahan baku sampai produk jadi.
Editor : Ali Masduki