get app
inews
Aa Read Next : Terjebak Banjir di Jombang, Kisah Warga yang Bertahan di Tengah Genangan Air Tahunan Mematikan

Banjir Kiriman di Jombang Muncul Lagi, Warga Mulai Diserang Penyakit Aneh, Bantuan Pemkab Tak Ada?

Kamis, 07 Maret 2024 | 12:34 WIB
header img
Banjir Kiriman di Jombang buat Muncul Penyakit Aneh mulai gatal hingga pegal. Foto iNewsSurabaya/ist

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Banjir yang merendam kawasan Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Mojoagung, Kabupaten Jombang telah berlangsung selama dua hari. Sejumlah warga setempat memilih untuk bertahan di rumah mereka. 

Namun, bertahan di tengah banjir tidaklah mudah. Selain berpotensi terserang penyakit akibat genangan air, warga juga menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang semakin menipis.

Banjir yang terjadi pada Rabu dini hari tersebut awalnya menurun, tetapi pada Kamis dini hari, air kembali naik ke permukiman warga. Salah satu warga, Misteri (74), menjelaskan bahwa air yang naik ke permukiman warga berasal dari dataran tinggi Wonosalam yang diguyur hujan selama beberapa jam. 

"Situasi banjir di wilayah Kademangan sudah menjadi rutinitas tahunan sejak tahun 1979, dengan banjir terjadi minimal 13 hingga 17 kali setiap tahunnya," katanya. 

Selama bertahan di tengah banjir, sebagian besar warga mengandalkan bantuan makanan yang datang dari para sukarelawan di dapur umum. Namun, kebutuhan air bersih untuk keperluan seperti mencuci baju dan minum harus dicari ke kampung lain yang tidak terdampak banjir. Sementara itu, bantuan dari pemerintah belum terlihat.

Tidak hanya itu, sejumlah permasalahan mulai muncul di antara warga yang bertahan di tengah kepungan banjir. Salah satunya adalah peningkatan kasus penyakit kulit dan gatal-gatal yang mulai menyerang mereka. 

Misteri juga menyatakan bahwa ada keluhan mengenai sakit pegel linu yang dirasakan oleh beberapa warga.

"Air kiriman dari Wonosalam, sungai meluap ke permukiman warga. Saat ini ketinggian air di luar 1,30 meter dan di rumah sampai 60 centimeter," kata Misteri. 

Misteri mengatakan, selama bertahan di tengah kepungan banjir, sebagian besar mengandalkan bantuan makanan yang datang dari para sukarelawan. Kebutuhan air bersih untuk cuci baju, minum dan lainnya harus mencari ke kampung lain yang tidak terdampak banjir. 

"Untuk cuci baju, minum airnya minta ke kampung sana yang tidak kebanjiran. Belum ada (bantuan pemerintah). Ada makanan dari orang lain, relawan kasih makanan ke kami," katanya. 

Misteri juga mengakui saat ini sejumlah permasalahan mulai muncul. Di antaranya mulai terserang penyakit kulit, gatal-gatal. "Sakit pegel linu, gatal-gatal mulai menyerang kami," ucapnya. 

Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Syaiful Anwar mengatakan petugas dari Puskesmas Mojoagung dan Miagan telah diterjunkan ke posko untuk membantu korban banjir. 

"Sudah kami tugaskan ke sana. Kami imbau warga untuk tetap menjaga kebersihan demi kesehatan. Mudah-mudahan semua diberikan kesehatan," kata dia. 

Sejauh ini, dikatakan Syaiful, Dinas Kesehatan belum menerima laporan adanya korban yang terserang penyakit akibat banjir tersebut. "Belum ada laporan, tapi saya cek lagi ya," kata Syaiful dihubungi INewsMojokwrto.id di Jombang, Kamis (7/3/2024).

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut