Dengan berbagai sorotan dan kritik yang mengiringi dua tahun kepemimpinan Eri Cahyadi, masyarakat Surabaya menantikan langkah-langkah lebih konkret dan efektif untuk memenuhi janji-janjinya dan meningkatkan kualitas hidup warga kota.
Masalah pengelolaan aset yang tidak transparan pun menjadi persoalan yang disoroti Sekretaris Umum HMI Cabang Surabaya ini. Ekandana meninjau bahwa transparansi pengelolaan aset oleh Pemkot perlu dibuka, agar warga Surabaya mengetahui.
“Pengelolaan aset maupun pengambilalihan aset oleh Pemkot perlu dijabarkan secara transparan, bagaimana aset tersebut memberikan sumbangsih kepada APBD, Jika tidak ada transparansi oleh Pemkot sudah bisa dipastikan bahwa tingkat kepercayaan warga akan menurun. Pandangan saya, saat ini warga Surabaya sudah tidak percaya lagi, karena minim keterbukaan,” pungkasnya.
“Transparansi itu penting. Selain jelas arahnya ingin ke mana, warga juga tahu pemerintah kota ini kerjanya apa, tanggung jawabnya apa,” tambahnya.
Masyarakat Surabaya berharap Eri Cahyadi dapat bekerja lebih keras dan menepati janji-janjinya. Pemkot Surabaya perlu meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan transparansi dalam menjalankan program-programnya.
“Harapan ke Pak Eri tentu menjadi kosong jika melihat performanya di penghujung masa baktinya. Saya kira warga Surabaya juga sudah melihat apa yang sudah dihasilkan oleh pemkot Surabaya yang dipimpin Pak Eri. Apakah itu cukup? Saya rasa masih jauh. Warga Surabaya nyatanya butuh pimpinan yang memang bermental pemimpin, cak-cek dalam bekerja. Bukan yang hanya pintar bicara,” pungkas Ekandana (08/03/24).
Editor : Arif Ardliyanto