get app
inews
Aa Text
Read Next : Kekuatan Militer Gabungan Indonesia-Australia Bersiap, Keris Woomera 2024 Siap Uji Kehebatan

Analisa Peneliti ITS Soal Gempa Tuban yang Mengguncang Sampai Surabaya

Jum'at, 22 Maret 2024 | 16:38 WIB
header img
Gempa bumi dengan kekuatan M6,5 kembali mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 15.52 WIB getarannya terasa hingga Jakarta. Ilustrasi/iNews.id

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gempa bermagnitudo 6,6 (data terakhir, red) telah mengguncang kawasan pesisir utara Jawa Timur, Senin (22/3) siang hingga sore tadi. 

Getaran yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban ini dirasakan hingga Surabaya, Malang, Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur lainnya. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?

Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi mengatakan bahwa guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa

Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.

Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi. 

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. 

Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. 

“Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelasnya.

Ia pun menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. 

Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama. 

“Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.

Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. 

Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.

Hingga berita ini dirilis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak dari gempa berskala sedang itu. 

Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini. 

“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut