GRESIK, iNewsSurabaya.id - Gempa dahsyat yang mengguncang Tuban beberapa waktu lalu telah meninggalkan jejak kehancuran yang mendalam di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Sekolah menjadi saksi bisu atas kekuatan alam yang mengerikan, dengan kondisi lapangan yang menyedihkan dan ruang kelas yang memprihatinkan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, dengan hati yang terpukul, turut melihat langsung dampak gempa di SMAN 1 Sangkapura, Gresik, Pulau Bawean. Kedatangannya tidak hanya untuk memantau kerusakan, tetapi juga untuk memberikan dukungan bagi keluarga besar sekolah tersebut yang terdampak musibah tersebut.
"Saya sangat tergugah melihat kerusakan yang terjadi di sekolah ini. Hampir semua ruang kelas mengalami kerusakan serius. Tidak hanya itu, fasilitas seperti laboratorium komputer dan ruang guru juga tidak luput dari kehancuran," ujar Aries, terharu, ketika melakukan kunjungan di sekolah tersebut.
Kondisi yang memprihatinkan ini memaksa Aries untuk segera mengambil langkah preventif. Dia memerintahkan kepala sekolah untuk melaksanakan pembelajaran secara daring, mengingat keberadaan siswa dan guru akan sangat terancam jika kembali ke sekolah yang belum aman akibat gempa.
Langkah-langkah ini juga dilakukan sebagai respons terhadap instruksi dari Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang memerintahkan untuk mengevaluasi kondisi fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
Tentu, upaya pemulihan akan memakan waktu, terutama dengan ancaman gempa susulan yang masih berlanjut. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama instansi terkait akan terus berkoordinasi dan bekerja keras untuk memastikan proses pembelajaran kembali normal secepatnya.
Editor : Arif Ardliyanto