Setelah itu, dia menjajal bisnis jual beli cengkeh dan tembakau. Dengan bantuan modal dari mertuanya, bisnisnya berkembang pesat. Bahkan dia menjadi bandar cengkeh dan tembakau di Kudus.
Namun pada awal 1940-an, bisnisnya bangkrut karena invasi Jepang ke Indonesia. Kendati demikian, itu tak lama, kemampuan bisnisnya melihat peluang usaha yang potensial membuatnya berhasil bangkit dari keterpurukan. Saat Indonesia merdeka, dia memutuskan pindah ke Jakarta dan menjalankan bisnis logistik, medis, dan persenjataan untuk tentara.
Bisnis barunya berjalan lancar, tapi dia tak berhenti. Salim melakukan ekspansi bisnis ke berbagai sektor. Bersama Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risjad, Salim mendirikan perusahaan tepung terigu bernama PT Bogasari, yang dalam perjalanannya menjadi perusahaan tepung terigu terbesar di Tanah Air.
Pada 1990, dia mendirikan Indofood, dengan produk utama mi instan dengan nama Indomie. Rasanya yang cocok dengan lidah masyarakat, membuat mi instan ini disukai jutaan masyarakat Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto