LUMAJANG, iNewsSurabaya.id - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali memunculkan kemarahan alamnya pada hari Minggu, 31 Maret 2024. PVMBG melaporkan bahwa erupsi kedua dalam sehari itu terjadi sekitar pukul 15:57 WIB, meskipun tinggi kolom abu tidak teramati secara langsung.
PVMBG merekomendasikan langkah-langkah pencegahan kepada warga, termasuk larangan untuk melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 km dari puncak erupsi. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di wilayah sekitar Gunung Semeru.
Ini merupakan erupsi kedua dalam satu hari, setelah kejadian sebelumnya pada pukul 07.37 WIB yang menimbulkan kolom letusan abu vulkanik setinggi sekitar 600 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu tebal ke arah barat.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 31 Maret 2024, pukul 15:57 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik," tulis PVMBG dalam laman resminya.
PVMBG mengeluarkan rekomendasi kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," bunyi rekomendasi PVMBG.
Kemudian, PVMBG merekomendasikan, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sebelumnya Gunung Semeru juga erupsi pada Minggu sekira pukul 07.37 WIB. Adapun kolom letusan abu vulkanik teramati sekitar 600 meter di atas puncak berwarna putih hingga kelabu tebal ke arah barat.
Editor : Arif Ardliyanto