JEMBER, iNews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gencar menggulirkan bantuan modal usaha ultra mikro zakat produktif guna mempersempit ruang gerak rentenir.
Menurut Khofifah, pelaku usaha ultra mikro masuk dalam kelompok masyarakat rentan miskin. Jika ada goncangan potensial menjadi miskin.
Kelompok ini, kata dia, merupakan yang paling rentan karena tingkat pendidikan dan aksesibilitas sehingga mudah diperdaya oleh sistem keuangan informal yang bernama rentenir atau bank titil.
"Iming-iming mudah mendapat pinjaman akhirnya banyak yang akhirnya terjerat dalam pusaran hutang, bunga berbunga. Bukannya makin sejahtera, justru malah terbelenggu dengan hutang," kata Khofifah usai menyerahkan bantuan modal usaha ultra mikro zakat produktif dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada 140 pelaku usaha ultra mikro di Kantor Bakorwil Jember, Senin (14/2).
Di era digital ini, lanjut Khofifah, rentenir juga ikut bertransformasi menjadi pinjaman online alias pinjol ilegal. Modusnya tidak jauh berbeda, yakni memberikan kemudahan dan kecepatan kepada masyarakat untuk mengajukan pinjaman.
"Korban pinjol ilegal sudah banyak bertebaran, saya tidak ingin pelaku-pelaku usaha ultra mikro di Jatim juga menjadi korban rentenir atau pinjol ilegal," ujarnya.
Editor : Ali Masduki