get app
inews
Aa Read Next : Unusa Raih Peringkat ke-1 PTS Terbaik di Surabaya dan ke-7 PTS di Indonesia Versi Webometric 2024

Fatayat NU Jawa Timur Didorong Terlibat Atasi Masalah Kurang Gizi, Upaya Turunkan Angka Stunting

Kamis, 16 Mei 2024 | 08:52 WIB
header img
Fatayat NU Jawa Timur Didorong Terlibat Atasi Masalah Kurang Gizi. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kolaborasi antara UNICEF, UNUSA, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng organisasi berbasis agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi kurang dan gizi buruk. Melalui roadshow "Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting," acara ini melibatkan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Jawa Timur.

Dalam talkshow yang melibatkan 101 Ning dari organisasi wanita Fatayat NU Provinsi Jawa Timur, pembicara utama dari UNICEF Indonesia dan Universitas Brawijaya akan membahas peran pemuka agama dan masyarakat dalam pencegahan, deteksi dini, dan rujukan kasus wasting pada anak balita.

Meskipun angka prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, ada kabar baik bahwa prevalensi wasting di Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk memastikan program penurunan stunting menjadi prioritas di seluruh daerah.

Target utama roadshow ini adalah para santri, guru, pengasuh pesantren, serta pemerintah daerah dan berbagai organisasi terkait. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang wasting serta melibatkan mereka dalam deteksi dini dan rujukan tepat waktu bagi anak-anak yang menderita wasting.

Selain kegiatan edukatif, roadshow ini juga menyelenggarakan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) secara serentak untuk deteksi dini wasting pada balita. Lomba khotbah tausiyah da'i cilik juga menjadi bagian dari acara ini, melibatkan murid Raudhatul Atfal (RA) dan Bustanal Athfal (BA) dengan tema "Gema Da'i Cilik: Generasi Bebas Wasting."

Keterlibatan organisasi wanita seperti Fatayat NU Provinsi Jawa Timur menjadi pondasi penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini wasting. Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi kurang dengan memperluas layanan tata laksana wasting ke seluruh pelosok negeri.

”UNICEF percaya slogan anak-anak muda terkini, colabs or collapse, berkolaborasi atau gagal. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi berbasis agama dan  organisasi wanita sangat penting untuk cegah dan deteksi dini wasting, salah satu bentuk kekurangan gizi pada anak balita yang sangat berbahaya,” terang Arie Rukmantara, Chief Field Office UNICEF di Surabaya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut