Sementara menurut Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto, ULD PB adalah sebuah program yang luar biasa, karena disabilitas ini merupakan kalangan rentan. Dengan adanya pendidikan kebencanaan, maka para penyandang disabilitas bisa memahami dan siaga jika terjadi bencana.
"Saya berharap ini nanti sukses seperti pengarus utamaan gender. Sehingga penyandang disabilitas betul-betul seperti kita semua tanpa dibeda-bedakan," tegasnya.
Diluncurkan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD PB) disambut gembira oleh para penyandang disabilitas.
Syaiful Anam, Ketua Perhimpunan Desa Sehat Jawa Timur mengaku bahwa program tersebut dapat merubah pandangan terhadap disabilitas.
"Kami berharap ke depan penanggualangan bencana ini harus melibatkan disabilitas. Jadi harus terbagun paradigma baru bahwa penyandang disabilitas bukan objek tapi subjek penanggulangan bencana, sehingga dilibatkan secara aktif," tandasnya.
Sebagai informasi, data E-Disabilitas Provinsi Jawa Timur per Mei 2024 menunjukkan, jumlah penyandang disabilitas yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Timur adalah 16.798 orang.
Ragam disabilitas yang dimiliki antara lain fisik (daksa, eks kusta), mental (eks mental, autis), sensorik (rungu, wicara, low vision, total blind), intelektual (lambat belajar, grahita, down syndrome), dan disabilitas ganda.
Partisipasi aktif kelompok disabilitas masih kurang dalam PB. Hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki.
Tak dipungkiri, masih ada juga stigma yang kuat dan keraguan atas kemampuan mereka dalam upaya PB, hingga kurangnya layanan publik yang membantu disabilitas.
Maka, ULD-PB ini ditujukan menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas di Provinsi Jatim supaya lebih aktif berperan dalam PB.
Selanjutnya, ULD PB ini berada dalam kelembagaan BPBD Provinsi Jatim dan merupakan bagian dari pelaksanaan program dan kegiatan BPBD. ULD PB akan membantu menjalankan fungsi terkait layanan inklusi disabilitas dalam PB di Jawa Timur.
Editor : Ali Masduki