Aries juga menyebut bahwa kabar meninggalnya GPN baru diterima oleh pihak sekolah pada Rabu (12/6). Tim Kasatreskrim Polresta Madiun juga telah melakukan konfirmasi ke sekolah, keluarga, dan pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab meninggalnya GPN.
"Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasatreskrim, kami memastikan tidak ada kekerasan di sekolah terhadap GPN. Hasil ini juga telah dibacakan di depan orangtua almarhumah bahwa penyebab kematiannya adalah infeksi paru," tambahnya.
Sementara itu, informasi yang beredar di media mainstream pada 26 Juni 2024 menyebutkan bahwa kematian mendadak GPN dianggap janggal oleh pihak keluarga. Sebelumnya, siswa kelas X ini dalam kondisi sehat saat pulang ke Ngawi dua minggu sebelum meninggal.
Kejadian ini pun mendapat perhatian dari anggota Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari. Ia meminta Dinas Pendidikan untuk mencari tahu kebenaran penyebab kematian GPN dan meluruskan kabar yang simpang siur.
"Kalau memang tidak terjadi apa-apa, sampaikan. Tapi, kalau terjadi sesuatu, juga sampaikan," tegas politisi PDIP itu.
Editor : Arif Ardliyanto