Ketika dikonfirmasi, Prof. Budi membenarkan pernyataannya dan menjelaskan bahwa pemecatan ini terkait dengan penolakannya terhadap program dokter asing di Indonesia.
"Ya, saya dipanggil karena pernyataan saya yang menolak program dokter asing," ujarnya.
Prof. Budi menekankan bahwa ada perbedaan pandangan antara dirinya dengan pimpinan Unair terkait program dari Kemenkes tersebut. "Saya menyuarakan hati nurani. Jika semua dokter ditanya, apakah rela ada dokter asing, jawabannya tidak," tegasnya.
Mahasiswa hingga Profesor Unair Surabaya Protes Keras atas pencopotan Prof Budi Santoso. Foto iNewsSurabaya/yudha
Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu menghasilkan dokter-dokter berkualitas yang tidak kalah dengan dokter asing. "Secara pribadi dan institusi, kami tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia," pungkasnya.
Aksi solidaritas ini menunjukkan betapa besar dukungan dan rasa hormat terhadap Prof. Budi di lingkungan akademik Unair, sekaligus menjadi sorotan nasional terhadap isu kebebasan berpendapat di dunia pendidikan.
Editor : Arif Ardliyanto