SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kejadian yang meresahkan warga kembali terjadi, diduga dilakukan oleh oknum dari organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP). Insiden ini menjadi viral di media sosial Twitter, mendapatkan 223 ribu tayangan, 1.561 retweet, dan disukai oleh 3.684 pengguna.
Video tersebut diunggah oleh akun @Heraloebss, memperlihatkan intimidasi terhadap warga oleh anggota PP. Sekelompok anggota PP membawa beberapa orang, sementara warga hanya dihadapi oleh satu orang saja.
Dalam video yang viral ini, terlihat sekelompok anggota PP melakukan intimidasi terhadap orang tua murid yang melaporkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) di sebuah sekolah negeri.
Kasus ini dilaporkan melalui pendampingan anggota LSM bernama C ke Polres Kebumen, dengan sekolah yang dilaporkan berada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen.
Unggahan oleh akun @Heraloebss menyertakan narasi "Marwah Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Rusak oleh Oknum Pemuda Pancasila". Kronologinya menjelaskan dugaan bahwa ormas PP membeking sekolah negeri yang dilaporkan pungli, dan melakukan intimidasi terhadap wali murid.
Respon dari akun @klikbaiit mengatakan "Pancasila di rusak oleh pemuda pancasila, $BLOK", sementara akun @generasiosing memberikan komentar tajam, "Oknum tapi kok banyak. Kalo oknum dikumpulin jadi ormas oknum kalo gitu."
Anggota ormas PP dikenali dari seragam loreng hitam dan jingga khas mereka. Dalam video, para anggota PP yang marah menggeruduk rumah orang tua murid yang melaporkan pungli tersebut.
Oknum Pemuda Pancasila Terekam Ancam Warga. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar
Ketegangan meliputi rumah orang tua murid, dengan salah satu anggota PP, Supono, yang mengaku sebagai ‘back-up’ pihak sekolah dan mengancam orang tua murid untuk mencabut laporannya.
Beruntung, Sugiyono, anggota LSM yang mendampingi orang tua murid, tetap tenang di tengah intimidasi. Dalam video terdengar Sugiyono menegaskan, “Saya sampai kapanpun tidak akan mencabut laporan itu,” yang memicu kemarahan Supono.
Video ini telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, menarik perhatian banyak warganet dan mengundang berbagai reaksi, bahkan tak sedikit netizen marah.
Editor : Arif Ardliyanto