SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Surabaya dikejutkan oleh sebuah video viral yang menyebut Bakso Ronggolawe menggunakan daging tikus. Pemiliknya, Intan Puspita Mayasari (33), merasa tidak terima dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Dalam video yang beredar di TikTok, akun yang mengunggah video tersebut menuduh bahwa bakso yang dijual Intan terbuat dari daging tikus. Tuduhan ini mencoreng reputasi Warung Bakso Ronggolawe yang telah berdiri sejak 1986.
Akibat dari tuduhan ini, usaha Intan mengalami penurunan drastis. "Omzet kami turun drastis, dan kami menerima banyak hujatan dari warganet," ujar Intan pada Rabu (24/7/2024).
Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan telah melaporkan akun TikTok tersebut ke kepolisian, yang tercatat dalam nomor STPL/B/416/VII/2024/SPKT/POLRES PELABUHAN TANJUNG PERAK/POLDA JATIM.
Intan mengungkapkan bahwa pembuat konten tersebut marah-marah dan meminta bakso secara gratis sebelum membuat video yang merugikan ini. "Biasanya kami bisa menjual sampai 600 porsi, tapi setelah video viral itu, penjualan kami turun menjadi kurang dari 50 porsi sehari," keluhnya.
Isu serupa pernah menimpa Intan pada tahun 2009, namun saat itu tidak ada media sosial sehingga dampaknya tidak sebesar sekarang. Ia menduga motif di balik video viral ini adalah persaingan bisnis atau ketidaksenangan pribadi.
Intan berharap polisi segera menangkap pelaku penyebar hoaks tersebut. Ia juga telah menjalani dua kali pemeriksaan oleh Penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Perak. "Pada pemeriksaan kedua, ada 29 pertanyaan seputar video dan dampaknya terhadap usaha kami," paparnya.
Sementara itu, Iptu Sroto, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menyatakan bahwa polisi sedang menyelidiki kasus ini dengan mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi. "Kami juga akan berkoordinasi dengan BPOM untuk melakukan uji laboratorium terkait komposisi daging bakso tersebut," tambahnya.
Intan berharap dengan penanganan hukum yang cepat, bisnisnya bisa segera pulih dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh video hoaks tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto