SURABAYA, iNews.id - Investasi bodong atau ilegal kian marak ditengah pandemi. Para pelaku menggunakan berbagai cara untuk memangsa korbannya. Mulai iming-iming modal kecil dengan hasil besar, hingga permainan seperti game.
Akibatnya, tidak sedikit masyarakat tanpa sadar akhirnya terjerumus dan uang belasan juta raib. Pelakupun hilang dari dunia maya tanpa jejak.
Hal itulah yang dialami Leny Aprianti. Ibu cantik di kota Surabaya ini harus kehilangan uang belasan juta. Itu setelah ia menginvestasikan uangnya di salah satu website investasi online bernama Missionmake.money.
Leny mengaku, ia mau menginvestasikan uangnya lantaran tergiur keuntungan besar. Selain itu, ia yakin karena website yang mengatasnamakan bibit tersebut mencantumkan logo resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Website yang melakukan penipuan mengatasnamakan bibit dan ada izin OJK nya," katanya saat menjadi pembicara dalam penyuluhan bertajuk "Waspada Jerat Investasi Bodong", di Balai RW 3 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan Surabaya, Sabtu (26/2/2022).
Leny bercerita, awal investasi dilakukan awal tahun ini. Pada tanggal 5 Januari 2022, ia masuk grup di telegram bernama 3M (Mission Make Money). Disana terdapat iming-iming investasi dengan profit 40% hingga 50%.
Tergiur untung yang gede, Leny kemudian mendaftarkan diri pada akun website missionmake (dot) money. "Setelah sukses saya diperintah untuk deposit saldo minimal Rp50 ribu," terangnya.
Ia menjelaskan, penipuan yang seolah-olah investasi ini dijalankan dengan sangat cantik, hingga korban tidak menyadari. Leny menduga, penipuan dijalankan oleh tim. Kecurigaan itu ia sadari setelah berada dalam satu grup percakapan yang hanya beranggotakan 4 orang.
"Setelah masuk grup ini, saya diperintah deposit lagi sebesar Rp1 juta, kemudian Rp1.5 juta, Rp3.5 juta dan Rp 8 juta kemudian terakhir Rp4 juta," kata dia.
Iapun baru yakin bahwa investasi tersebut merupakan modus penipuan, saat gagal menarik investasi. Saat ini, Leny sudah melaporkan website investasi online bernama Missionmake.money ke Polrestabes Surabaya.
"Saya curiga banyak warga yang juga tertipu. Semoga tidak ada lagi warga yang terjebak," tuturnya.
Kegiatan penyuluhan bertajuk "Waspada Jerat Investasi Bodong" yang digelar dengan cara door to door atau mendatangi warga dari rumah ke rumah ini merupakan cara anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, untuk mengedukasi masyarakat agar tak terjebak Investasi Bodong.
Kali ini, legislator dari daerah pemilihan Jatim 1 ini mengajak Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain memberikan edukasi mengenai bahayanya investasi bodong, tim juga memberikan paket sembako kepada warga.
Ade, mewakili tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia pada kesempatan tersebut mengatakan, masa pandemi menimbulkan tantangan ekonomi bagi masyarakat. Banyak pinjaman online dan investasi ilegal bertebaran di media sosial. Namun tawaran menggiurkan ini bisa menjadi jerat apabila masyarakat tak teredukasi.
Oleh karena itu OJK dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia sebagai regulator dan pemangku kebijakan sengaja membidik lokasi ini sebagai tempat edukasi. Agar warga di perkampungan tidak terjerumus dalam iming-iming pinjaman online dan investasi bodong.
"Kami berharap kedatangan kami bisa memberikan edukasi dan mencegah," kata Ade.
Ia menambahkan, bila ada masyarakat menemukan kasus jerat pinjaman online dan investasi bodong bisa melaporkan ke OJK melalui nomor WhatsApp 081157157157.
Terpisah, Indah Kurnia menjelaskan, bahwa penanganan pandemi dan ekonomi adalah dua sisi dari satu mata koin yang tidak terpisahkan.
Salah satu upaya untuk bisa mempertahankan kondisi keuangan keluarga adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif seperti usaha maupun opsi lain yang lebih menantang dan menjanjikan keuntungan seperti investasi dengan tujuan agar uang tidak berhenti di tabungan.
"Karena kalau cuma uang ditaruh di rumah apalagi di bawah bantal tentu kenyamanan dan keamanan kita akan terusik, karena ketakutan dan kekhawatiran kalau uang itu misalnya diambil, dicuri atau hilang dan lain sebagainya. Dan bahkan nilainya semakin turun karena tidak diproduktivitaskan," terang Indah.
Oleh sebab itu, Indah Kurnia mengapresiasi edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh OJK terhadap masyarakat secara rutin, periodik, dan konsisten.
"OJK melakukan bersama dengan kami Anggota Komisi XI DPR RI di seluruh daerah pemilihan kami masing-masing," ujarnya.
Sosialisasi dan edukasi dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Karena jika tingkat literasi keuangan tinggi, maka juga akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian tidak akan banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online.
Untuk itu Indah Kurnia berharap kegiatan penyuluhan dari OJK kali ini bisa benar-benar dicermati dengan seksama, menerapkan dan mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah mengelola keuangan dengan bijak di tengah kebutuhan yang terus meningkat dan tidak terprediksi.
Editor : Ali Masduki