JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Partai Gerindra tampaknya akan menjadi kendaraan politik utama bagi Sugiat, mantan Pj Bupati Jombang, dalam upayanya meraih kursi tertinggi di Pilkada 2024. Sugiat menegaskan bahwa rekomendasi dari partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut saat ini masih dalam proses.
"Dalam waktu paling lambat seminggu, rekomendasi diharapkan sudah keluar," ujar Sugiat saat berkunjung ke Kantor Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, dalam rangka pindah domisili.
Sejumlah baliho Sugiat yang berlatar belakang Partai Gerindra kini menghiasi berbagai sudut kota Jombang. Dalam baliho tersebut, selain foto Sugiat, juga terpampang gambar Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Langkah ini menunjukkan kepercayaan diri Sugiat yang telah resmi bergabung sebagai kader Gerindra, dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai berlambang kepala Garuda tersebut.
"Rekomendasi memang masih berproses, dan tentu tidak mungkin orang yang bukan kader langsung mendapat rekomendasi. Di Gerindra, prosesnya harus menjadi kader terlebih dahulu, dan saya sudah resmi menjadi bagian dari Gerindra," kata Sugiat dengan mantap.
Sugiat menegaskan bahwa tujuannya adalah menjadi Bupati Jombang, bukan hanya wakil bupati. Menurutnya, posisi bupati akan memberinya kekuatan penuh untuk membuat kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Ketika ditanya soal calon pasangannya, Sugiat dengan tegas menyatakan siap berpasangan dengan siapa saja.
"Saya tidak tertarik jika hanya menjadi wakil. Tanpa posisi bupati, saya tidak memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil kebijakan. Saya harus menjadi Bupati Jombang, karena saya telah merelakan tiga tahun masa kerja saya untuk ini. Banyak yang menganggap saya gila, tetapi ini semua demi tanah kelahiran saya," ungkapnya dengan penuh semangat.
Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, Sugiat telah melakukan komunikasi intensif dengan beberapa partai politik, termasuk Partai Demokrat dan Golkar.
Hal ini menjadi penting, mengingat Partai Gerindra di Jombang harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon kepala daerah. Dalam Pemilu 2024, Gerindra memperoleh 8 kursi, sementara untuk mengusung calon bupati dibutuhkan minimal 10 kursi.
"Saya terus menjalin komunikasi dengan DPP partai. Saya juga sudah berbicara dengan Demokrat dan Golkar," kata Sugiat, pria yang berasal dari Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Tak hanya itu, Sugiat juga telah membentuk sejumlah relawan yang siap mendukung langkah politiknya. Bahkan, rumah barunya di RT 03 RW 06 Tugu, Kepatihan, Jombang, yang berada tepat di belakang Gedung DPRD setempat, akan difungsikan sebagai posko pemenangan.
"Lokasinya sangat strategis di pusat kota. Jika harus ke Gudo, jaraknya terlalu jauh dari pusat Jombang," tutup Sugiat, penuh keyakinan.
Editor : Arif Ardliyanto