get app
inews
Aa Read Next : Perairan Tercemar Mikroplastik, Pelajar di Banyuwangi Jadi Detektif Sungai

Kali Bedadung Jember Banjir Sampah Sachet

Selasa, 01 Maret 2022 | 09:37 WIB
header img
Gabungan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Jember, melakukan penyisiran Kali Bebadung, Minggu (27/2/2022). (Foto: Dok Mapala)

JEMBER, iNews.id - Kali Bedadung Kabupaten Jember, Jawa Timur, dibanjiri sampah produk kemasan sachet. Itu diketahui setelah gabungan mahasiswa Pecinta Alam Jember menggelar kegiatan latihan bersama olahraga arus deras, sekaligus ivestigasi sampah disungai bedadung.

Hamdi, salah satu anggota Mapala Jember mengatakan kegiatan tersebut dilakukan lantaran setiap tahun sampah di sungai bukannya makin menurun, namun malah semakin meningkat.

Pada tahun 2019, didapati ada 20 timbulan sampah sepanjang jalur jembatan Nuris sampai jembatan Semanggi. Kemudian pada tahun 2022 awal, di temukan 253 pohon terlilit plastik dan 120 timbulan sampah yang di dominasi ukuran sedang 2-5 meter dan beberapa diantaranya berukuran besar 10-15 meter 

Sedangkan pada 27 Februari 2022, ditemukan 75 timbulam sampah yang berukuran sedang 2-5 meter dan 18 timbulan sampah berukuran besar 10-15 meter untuk pohon yang terlilit plastik 264 pohon. 

"Dari hasil brand audit, kami mendapatkan hasil bahwa umumnya masyarakat masih banyak yang menggunakan produk kemasan sachet. Sedangkan perusahaan yang bersangkutan masih kurang tanggap terhadap produk yang sudah mereka produksi. Total jumlah sampah sampah yang kami ambil 132 sampah terdapat merek," terang Hamdi, Selasa (01/3).

Untuk itulah, lanjut Hamdi, selain untuk meningkatkan kemampuan di bidang olahraga arus deras, Mapala Gabungan terus melakukan pengawasan pada titik-titik timbulan sampah. Serta mencari tahu penyebab masyarakat membuang sampah ke sungai.

Hamdi menjelaskan, faktor yang menyebabkan timbulan sampah pada sisi kanan dan sisi kiri disepanjang sungai Bedadung juga bermacam-macam. Diantaranya kurangnya kesadaran dari masyarakat akan fungsi dari sungai dan kurangnya peran pemerintah desa yang secara sadar membiarkan masyarakatnya membuang sampah ke sungai.

"Disini juga terlihat bahwa peran penting dari dinas lingkungan hidup yang tidak mampu mengatasi permasalahan sampah yang setiap tahun bukannya makin menurun malah semakin meningkat," ungkapnya.

Dari 132 sampah yang ditemukan, lalu dambil secara acak. Sampah  yang mendominasi dari produk Wingsfood 38 sampah, Unilever 18 sampah, Indofood 13 sampah, mayora 3 sampah, dan seterunya.

"Jika dipresentasikan wingsfood yang paling mendominan dari produk yang lain sekitar (25,2%) dan unilever ( 11,3%), Indofood (9,1%)," ujar Hamdi.

Berikut Usulan Mahasiswa Pecinta Alam Jember: 

1. Penyediaan sarana TPST 3R disetiap desa di Tepian Kali Bedadung yang berpotensi membuang sampahnya ke Kali Bedadung dan menyediakan tempat sampah        residu ditepian sungai, agar warga tidak membuang sampah ke sungai

2. Perlu dibuat PERDA larangan atau pengurangan plastik sekali pakai (tas kresek, sedotan, sachet, botol air minum sekali pakai, styrofoam dan popok)

3. Patroli sungai bebas sampah plastik, sebagaimana amanat PP 22/2021 yang mensyaratkan sungai bebas sampah plastik

4. Memberikan peran kepada masyarakat untuk melakukan upaya konservasi Kali Bedadung

5. Membuat event ekologis yang menimbulkan rasa memiliki dan mencintai "ownership" warga Jember pada Kali Bedadung melalui festival perahu kali Bedadung,        konservasi ikan asli Kali bedadung, lomba memancing, pengembangan ekowisata dan wisata edukasi.

6. Dinas lingkungan hidup dapat aktif dalam perannya dan memfasilitasi pihak-pihak lain agar daerah daerah yang telah terjadi timbulan sampah dapat di atasi      dengan  benar.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut