Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Waritsah Sukarjiyah, menyambut positif inisiatif ini. “Belajar dari kesuksesan respon wabah Polio kemarin, kerjasama semua pihak penting untuk dilanjutkan. Pelibatan anak muda jadi energi baru bagi kami dalam memastikan semua anak di Jawa Timur terlindungi dari berbagai penyakit dengan imunisasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Dra. Munaiyah, M.Pd., menggarisbawahi pentingnya dukungan pihak sekolah dalam kesuksesan imunisasi anak. “Terdapat banyak imunisasi yang diberikan di sekolah. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk tidak menjadikan sekolah hanya sebagai tempat imunisasi anak, namun juga sebagai tempat edukasi kesehatan anak yang berkelanjutan,” tegasnya.
Vania Santoso, Staf Keterlibatan Anak Muda UNICEF Indonesia menyampaikan pentingnya melibatkan anak muda dalam pembangunan. “Kegiatan ini dirancang dengan melibatkan unsur anak muda dan perwakilan sekolah dan layanan kesehatan. Harapannya setelah pelatihan ini, anak muda dapat bersinergi menjadi komunikator dalam program-program edukasi imunisasi yang ada,” jelasnya.
Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, menyampaikan komitmennya untuk terus memfasilitasi kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan program imunisasi. “Bersama UNICEF Indonesia, kami akan terus berupaya untuk memfasilitasi kolaborasi multi-pihak dalam mendukung upaya promotive dan preventive seperti imunisasi yang saat ini juga merupakan salah satu pilar dalam transformasi kesehatan di Indonesia,” ungkap Basra.
Salah satu peserta pelatihan dari perwakilan anak muda, Muhammad Alfian Nur Rizqi dari Forum Anak Surabaya mengungkapkan pengalamannya sebagai peserta pelatihan. “Saya tidak hanya belajar komunikasi dalam kelas, namun juga langsung praktik edukasi di sekolah. Cara komunikasi yang saya pelajari dapat saya gunakan untuk menyampaikan materi imunisasi maupun materi kesehatan lainnya ke masyarakat,” ujarnya singkat.
Editor : Arif Ardliyanto