get app
inews
Aa Text
Read Next : Tim Pelajar Jatim Raih 5 Penghargaan di SEASO 2025 Malaysia

Pelajar Perempuan Jawa Timur Dominasi Program Penguatan STEM dan Keterampilan Digital

Rabu, 26 November 2025 | 17:39 WIB
header img
Kegiatan Demoday Digital Skill 2025 hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), UNICEF dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kompetensi sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di kalangan pelajar Jawa Timur semakin diperkuat lewat program keterampilan digital yang digarap bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan mitra internasional.

Program ini menyasar siswa SMA, khususnya untuk meningkatkan partisipasi remaja perempuan yang selama ini kurang terwakili di bidang STEM.

Chief of Education UNICEF Indonesia, Katheryn Bennett, menilai peningkatan keterlibatan pelajar perempuan dalam pendidikan teknologi menjadi indikator penting keberhasilan program. Ia menyebut, 60 persen peserta angkatan terbaru merupakan remaja putri, angka yang dinilainya signifikan untuk memperkuat representasi perempuan di STEM.

“Manfaat nyata yang dirasakan peserta menunjukkan bagaimana penguatan kapasitas manusia membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Momentum ini harus dijaga agar jangkauan program semakin luas,” ujarnya dalam kegiatan Demo Day di Surabaya, Rabu (26/11/2025).

Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara, menjelaskan bahwa Program Double Track milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mendapat sorotan setelah keterampilan digital diintegrasikan sebagai salah satu materi pelatihan utama.

Lewat kemitraan bersama ITS dan Dinas Pendidikan Jatim, siswa kini dapat memilih pelatihan digital di samping jalur lain seperti engineering, tata boga, atau hospitality. “Selama empat tahun kolaborasi ini berjalan, sudah 8.000 pelajar menerima pelatihan digital, dan 60 persennya adalah remaja putri,” ujar Arie.

Perayaan empat tahun kerja sama ini ditandai dengan pameran karya yang menampilkan inovasi digital buatan siswa, termasuk aplikasi, robotika, hingga perangkat Internet of Things (IoT). Dari lebih dari 400 ide, tujuh kelompok dipilih sebagai karya terbaik berdasarkan konsistensi dan komitmen selama pelatihan.

Salah satu peserta, Yaisi Azzahra Saputra dari SMAN 1 Widodaren, Ngawi, mengatakan program tersebut membuka wawasan mereka terhadap berbagai teknologi yang tidak diajarkan secara mendalam di kurikulum sekolah.

“Kami belajar tentang IoT, optik, coding, aplikasi, dan pembuatan website. Tidak hanya teori, tetapi bagaimana mengembangkan solusi nyata,” ungkapnya.

Pelajar peserta program telah menghasilkan sejumlah produk digital, antara lain aplikasi SIMART dan Scrolling, serta situs web seperti Serasada dan platform layanan masyarakat Dokter Rajuman.

Pada bidang IoT, mereka turut mengembangkan Smart Fishpond dan Tanuk Box, dua perangkat berbasis sensor dengan sistem otomatisasi yang terhubung ke ponsel. “Teknologinya cukup kompleks karena melibatkan sensor dan pemrograman. Semua bisa dipantau dari HP,” tambah Yaisi.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut