get app
inews
Aa Text
Read Next : Intip Catatan Gemilang Ragnar Oratmangoen, Striker Timnas Indonesia yang Diakui Dunia

Wasit Ahmed Al Kaf Diburu Netizen Indonesia, Keputusan Kontroversi Buat Tidurnya Tak Nyenyak

Jum'at, 11 Oktober 2024 | 13:44 WIB
header img
Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, menjadi sorotan netizen Indonesia. Foto iNewsSurabaya/Okezone

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, menjadi sorotan netizen Indonesia setelah keputusannya yang dinilai kontroversial dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia dan Bahrain. Al Kaf dianggap sebagai penyebab hilangnya kemenangan yang seharusnya diraih oleh Indonesia atas tuan rumah Bahrain.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Manama, pada Kamis, 10 Agustus 2024, berakhir dengan skor 2-2. Sejumlah keputusan yang diambil Al Kaf menuai kecaman, terutama karena perpanjangan waktu yang dianggap terlalu lama, memberikan keuntungan bagi Bahrain.

Bahrain unggul lebih dulu lewat gol tendangan bebas Mohamed Marhoon pada menit ke-15. Namun, Timnas Indonesia dengan gemilang membalikkan keadaan. Ragnar Oratmangoen mencetak gol penyeimbang di akhir babak pertama (45+3'), dan Rafael Struick membawa Indonesia unggul 2-1 pada menit ke-74.

Sayangnya, pada menit ke-9 injury time, Marhoon kembali mencetak gol untuk Bahrain, memaksa pertandingan berakhir imbang. Inilah yang menjadi titik panas kontroversi, karena waktu tambahan yang diberikan awalnya hanya enam menit. Netizen pun bertanya-tanya, bagaimana bisa pertandingan berlangsung lebih lama dari yang diumumkan, dan mengapa keputusan itu menguntungkan tuan rumah.

Bagi yang belum mengenal sosoknya, Ahmed Al Kaf bukanlah wasit baru di dunia sepak bola internasional. Lahir pada 6 Maret 1983 di Oman, Al Kaf telah menjadi wasit FIFA sejak 2010. Dengan 115 pertandingan di berbagai kompetisi, ia memiliki pengalaman luas, termasuk memimpin pertandingan-pertandingan besar di bawah naungan AFC dan FIFA.

Di sepanjang kariernya, Al Kaf telah mengeluarkan 346 kartu kuning, tujuh kartu merah dari akumulasi kartu kuning, dan 10 kartu merah langsung. Tak hanya itu, ia pernah memimpin final Liga Champions Asia dan Piala Asia U-23. Dengan pengalaman tersebut, sangat mengejutkan jika keputusan-keputusannya dianggap kontroversial dan merugikan satu tim.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut