SURABAYA, iNews.id - Penolakan terhadap wacana penundaan pemilu atau Presiden tiga periode menggema di kota Pahlawan.
Koordinator Kaukus Pemuda Surabaya sekaligus advokat muda yang menekuni hukum kenegaraan dan konstitusi, Himas El Hakim menegaskan, bahwa anak muda harus tetap vokal mengawal negara ini dengan politik gagasan dan politik pemberdayaan.
Salah satunya yakni benari bersuara terhadap wacana penundaan pemilu atau Presiden tiga periode harus ditolak. Menurutnya, wacana tersebut bertentangan dengan konstitusi terlebih Pancasila.
"Wacana penundaan pemilu atau Presiden tiga periode contohnya, harus ditolak anak muda agar akal-akalan elit oligarkis tidak macam-macam dengan konstitusi terlebih Pancasila!,” tegasnya dalam kegiatan Ngopi atau Ngobrol Politik Indonesia di daerah Bulak Kota Surabaya.
Diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh seperti pengamat kebijakan publik Rusli Effendy, aktifis kepemudaan M. Redza Kusuma, tersebut mendiskusikan soal gagasan masa depan pemuda di politik Indonesia.
Rusli sebagai tokoh senior memberikan motivasi dan wejangan bagi generasi muda untuk berani bersuara serta beraktifitas di sektor publik.
“Anak muda perlu punya kemampuan intelektual, bermental independen, bergerak seperti aktifis, dan berintegritas serta moralis agar Indonesia punya banyak stok pemimpin berkualitas,” terangnya.
Selanjutnya aktifis kepemudaan yang juga pembina Gema Keadilan Surabaya, Moch. Redza Kusuma juga menegaskan pentingnya melek hukum bagi anak muda. Hal ini disebabkan politik menyangkut hajat hidup orang banyak termasuk anak muda.
“Agar bisa berdampak, pemuda harus punya pemikiran terbuka, berjejaring, dan membiasakan beraktifitas di masyarakat,” tutup tokoh muda yang akrab dipanggil Mas Redza.
Agenda diskusi yang dimoderatori oleh Sekjen Gema Keadilan Surabaya Wildan Nurrohmah, ini ditutup dengan keseriusan anak muda Surabaya untuk mengawal politik gagasan konstitusional.
Para pemuda satu suara menolak tunda pemilu serta turut aktif di masyarakat sebagai bentuk konkret politik pemberdayaan.
Editor : Ali Masduki