SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebuah video aksi kurang ajar seorang siswa SMP terhadap gurunya tengah viral di media sosial. Insiden ini tersebar luas di akun Snack @kabarberita dan akun X (dulu Twitter) @Heraloebss, memperlihatkan siswa berseragam SMP yang tanpa rasa hormat membentak gurunya ketika ditanya mengenai tugas sekolah.
Tidak hanya membentak, siswa tersebut bahkan nekat membanting buku di depan gurunya dengan sikap yang marah. Dalam video yang mengejutkan itu, terdengar jelas sang guru menanyakan tugas yang tidak dikerjakan oleh siswa tersebut.
Namun, bukannya memberikan penjelasan, siswa tersebut dengan emosi mengeluarkan buku dari tasnya dan membantingnya di atas meja. Yang lebih mengejutkan, siswa ini sempat menyatakan bahwa dirinya adalah yatim piatu, namun hal tersebut tak mengurangi sikap kasarnya.
Sang guru pun sempat menawarkan untuk merapikan rambut siswa yang sudah tampak panjang, namun ditolak mentah-mentah. Sikap arogan ini terjadi di depan teman-teman sekelasnya yang hanya bisa menyaksikan tanpa intervensi.
Aksi ini memicu kecaman luas di kalangan warganet. Banyak yang menganggap perilaku siswa tersebut sebagai cerminan kurangnya etika dan sopan santun, serta tidak menghargai peran guru yang seharusnya menjadi panutan.
“Miris banget, siswa sekarang kok seperti ini ya?” komentar salah satu pengguna X dengan penuh keprihatinan.
Akun @hambamu juga menuliskan, “Murid sekarang gak ada etika dan sopan santun...”
Sementara itu, akun @sakera mengungkapkan dengan tegas, “Keluarkan aja, suruh orang tuanya yang ngajarin!”
Kejadian ini memunculkan kekhawatiran mengenai generasi muda yang dianggap semakin jauh dari nilai-nilai moral. Seorang pengguna media sosial lainnya menambahkan, “Heran banget lihat anak zaman sekarang. Gak diajarin sopan santun sama orang tuanya, tapi kalau dididik oleh guru, ortu dan muridnya malah gak terima, ujung-ujungnya guru yang disalahkan bahkan dilaporkan ke polisi.”
Kemarahan warganet juga terkait dengan ketidakadilan yang sering dirasakan oleh para guru. “Kalau gajinya besar sih gak masalah, tapi ini gaji kecil, muridnya kayak dajjal begini,” sahut netizen lainnya dengan geram.
Ada pula yang memberikan solusi atas masalah ini dengan menyarankan adanya sekolah non-formal yang dilengkapi kurikulum khusus bagi siswa dengan perilaku yang sulit.
“Banyak anak usia sekolah yang perilakunya seperti ini. Sebaiknya pemerintah menyiapkan sekolah non-formal dengan kurikulum khusus. Anak-anak seperti ini tidak cocok dengan kurikulum sekolah formal,” tulis salah satu netizen.
Kejadian ini menjadi cerminan tantangan dunia pendidikan saat ini, di mana para guru harus berhadapan dengan generasi yang semakin sulit diatur, namun tetap dituntut memberikan yang terbaik bagi masa depan mereka.
Editor : Arif Ardliyanto