get app
inews
Aa Text
Read Next : Apel Hari Santri di Jombang, Putri Inisiator Pendiri GP Ansor Mundjidah Bakar Semangat Banser

FJN Serahkan Kado Istimewa di Hari Santri Untuk Rektor Universitas Trunojoyo Madura

Selasa, 22 Oktober 2024 | 18:34 WIB
header img
Penghargaan kepada Rektor Universitas Trunojoyo diserahkan oleh Ketua Forkom Jurnalis Nahdliyin, Didi Rosadi, di halaman kampus Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur, Selasa (22/10/2024). Foto/FJN

MADURA, iNewsSurabaya.id - Peringatan Hari Santri Nasional 2024 jadi momen spesial bagi Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Safi, SH, MH. Ia mendapatkan kado dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) berupa penghargaan sebagai sosok yang menginspiratif.

Penghargaan diserahkan oleh Ketua Forkom Jurnalis Nahdliyin, Didi Rosadi, di halaman kampus Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur, Selasa (22/10/2024). 

Dengan mengenakan peci dan sarung warna hijau Safi menerima penghargaan dengan disaksikan ribuan sivitas akademika. Kebetulan juga para mahasiswa sama menggunakan peci dan sarung waktu apel, sedangkan mahasiswi memakai baju muslimah.

Secara khusus, Safi berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh FJN. Dengan penghargaan ini dia berharap bisa memacu kinerja agar lebih giat dan maksimal lagi serta untuk memajukan Kampus UTM.

Pada moment ini dia menyebut tantangan santri sekarang adalah disrupsi teknologi digital, di era banjirnya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental. Dengan demikian, pondok pesantren diminta untuk siap menyambutnya.

"Lembaga pondok pesantren dan santri harus menyambut secara terbuka, santri harus melek dan cakap terhadap teknologi digital, karena disrupsi teknologi digital tidak bisa dibendung. Di manapun kita berada, teknologi tidak bisa dihindari, santri dan pondok pesantren menjaga diri dari kecakapan teknologi," terangnya.

Menurut Safi, di era teknologi digital, serta menyongsong Indonesia emas, santri memiliki peran besar. Santri harus mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara. 

"Apalagi, pendidikan umum dan pesantren sudah tipis untuk dibedakan, karena di pesantren mengadopsi pendidikan formal," tuturnya.

Safi juga meminta kepada pemerintah daerah yang mayoritas santri agar dibangun lembaga pesantren. Sehingga ada regulasi khusus, baik berupa peraturan daerah atau peraturan bupati sebagai penguatan Undang-Undang Pesantren ataupun Perpres Pondok Pesantren.

Sementara itu Ketua FJN Didi Rosadi mengaku tidak ada komunikasi pihaknya dengan Rektor UTM sebelumnya dalam menentukan penghargaan. 
"Ini murni dari riset dan usulan teman-teman di FJN," tegasnya.

Menurutnya Rektor UTM Dr Safi adalah sosok yang bisa menginspirasi para santri dalam meraih cita-cita. "Beliau dari santri Pondok Pesantren bisa menjadi rektor seperti sekarang," tandasnya.

Perlu diketahui, dalam momentum Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, perkumpulan Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) kembali memberikan apresiasi Tokoh Nahdliyin Inspiratif 2024 kepada 12 orang Nahdliyin yang dinilai menginspirasi.

Kriteria utama penerima penghargaan ini adalah kader NU atau setidaknya pengamal ahlussunah wal jamaah An Nahdliyah atau Nahdliyin. Kriteria berikutnya, memiliki rekam jejak dan prestasi yang bisa menginspirasi generasi muda nahdliyin.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut