get app
inews
Aa Read Next : Firhando Gumelar-Rudi Siapkan Taktik Jitu Selesaikan Masalah Pertanahan di Kota Batu

Pengusaha Ini Minta Firhando Gumelar Kembangkan Komoditas Apel, Ini Alasannya

Senin, 04 November 2024 | 13:50 WIB
header img
Pengusaha apel Minta Firhando Gumelar Kembangkan Komoditas Apel di Batu. Foto iNewsSurabaya/ist

BATU, iNewsSurabaya.id - Dahulu, Kota Batu dikenal sebagai Kota Apel karena kota salah satu penghasil apel terbesar di Indonesia. Namun, komoditas ini tak lagi menjadi favorit bagi para petani di Batu. Sebab, selama ini tidak ada upaya dari Pemerintah Kota Batu untuk mengembangkan pertanian apel.

Pengusaha muda sekaligus pemilik Pabrik Apel Celup di Kota Batu, Alfredo Dhilan G. mengakui petani apel di Kota Batu mulai banyak berkurang. Ini karena tidak ada upaya pemerintah setempat untuk mengembangkan komoditas apel yang sejak lama menjadi ikon kota ini.    

“Saya terkadang gemas oleh narasi yang dibangun pemerintah saat ini yang mengatakan bagaimana caranya mempertahankan apel. Karena narasi yang pas bukan mempertahankan, tapi mengembangkan pertanian apel dan olahan buah yang seharusnya menjadi keunggulan Kota Batu,” kata Alfredo, Senin (4/11/2024).  

Menurut politikus muda Partai Golkar Batu ini, pemerintah harus membuka mata bahwa dunia pertanian sudah selayaknya dipandang sebagai sebagai industri. Sehingga ketika bicara soal industri, para petani di Batu harus belajar tentang masalah HPP atau harga pokok produksi. Hingga turunan dari buah apel itu sendiri.

Karena sudah menjadi industri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Misalnya sarana dan prasarana (sarpras), lebih spesifik soal infrastruktur. Pasalnya, di Kota Batu masih banyak jalan-jalan ke kebun-kebun yang masih tanah. 

Dengan kondisi akses menuju dan dari kebun masih seperti itu, kata Edo, ini biaya. Karena untuk proses panen misalnya, akses ke dan dari kebun butuh kendaraan untuk mengangkutnya, atau tenaga manusia untuk membawanya ke bawah. 

“Kalau hujan, mobil tidak bisa lewat karena becek. Sehingga ketika panen, para petani harus memanggul dari atas (kebun) ke bawah. Itu kan cost buat petani. Ironisnya, kondisi ini bukan hanya di kebun saya tapi juga terjadi di banyak lokasi kebun lainnya. Saya berharap walikota baru bisa memahami ini. Dan yang saya lihat memiliki mimpi dan langkah ke depan ini Mas Firhando Gumelar,” tutur Alfredo.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut