SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Perkebunan Nusantara I (PTPN 1) Regional 4 menorehkan prestasi gemilang di masa panen tembakau. Hingga triwulan III-2024, produksi tembakau telah mencapai target dan memberikan dampak positif bagi perekonomian, khususnya dalam pemberdayaan perempuan.
Region Head PTPN 1 Regional 4, Subagiyo, mengungkapkan bahwa produksi daun hijau tembakau telah mencapai 11.766,54 ton dengan rendemen 8,85 persen.
"Hingga saat ini, sudah 98,72 persen produksi telah tercapai dari target RKAP 2024," ujarnya.
Subagiyo menambahkan bahwa 754,35 ton tembakau, baik varietas TBN maupun VBN, telah siap jual. Pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas tembakau agar PTPN 1 Regional 4 dapat terus berkontribusi positif dalam peningkatan pendapatan negara melalui ekspor tembakau premium.
Hingga triwulan III-2024, PTPN 1 Regional 4 telah mencatatkan pendapatan sebesar 117,24 miliar rupiah. Sebanyak 82 persen pendapatan berasal dari pemasaran tembakau melalui ekspor ke berbagai negara seperti Filipina, Amerika, Jerman, Turki, Dubai, Srilanka, dan Republik Dominika.
"Dalam lima tahun terakhir, PTPN 1 Regional 4 mampu menorehkan rata-rata pendapatan sebesar 284,5 miliar rupiah untuk negara," jelas Subagiyo.
Komoditas tembakau PTPN 1 Regional 4 tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga menjadi sumber lapangan kerja bagi ribuan perempuan.
"Saat ini, industri tembakau kami mampu menyerap 16.000 pekerja perempuan. Baik yang bekerja di kebun, gudang pengering hingga gudang pengolah, dan tidak kami batasi latar belakang pendidikannya," ungkap Subagiyo.
Subagiyo menjelaskan bahwa mayoritas pekerja perempuan tersebut merupakan tulang punggung keluarga. Manajemen terus berupaya
untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan, salah satunya melalui apresiasi profesional dan jenjang karir yang terbuka lebar bagi para pekerja perempuan.
"Upah mereka setara dengan UMR. Bahkan di waktu-waktu tertentu pendapatan mereka bisa dua kali lipat (UMR). Ditengah naiknya angka
pengangguran dan turunnya daya beli masyarakat belakangan ini, industri padat karya seperti komoditas tembakau memberi angin segar dan optimisme terutama untuk masyarakat kelas menengah kebawah," kata Subagiyo.
Editor : Ali Masduki