Pertanian Padi sebagai Kunci Ketahanan Pangan Nasional
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Prof Tri Haryanto, menegaskan bahwa pertanian padi memegang peranan vital dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Prof Tri menuturkan, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan beragam.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan beragam untuk kehidupan sehat dan produktif,” tuturnya.
Meskipun indeks ketahanan pangan Indonesia menunjukkan tren membaik, masih terdapat 4,5 persen penduduk yang mengalami kerawanan pangan sedang hingga berat.
Selain itu, prevalensi kekurangan gizi masih cukup tinggi, yaitu sebesar 8,5 persen. Prof Tri mengingatkan bahwa dua indikator utama yang harus diperhatikan adalah ketersediaan pangan dan aspek keberlanjutan serta adaptasi terhadap perubahan.
Menurut Prof Tri, kemiskinan menjadi akar utama kerawanan pangan. Ironisnya, sebagian besar penduduk miskin adalah petani kecil dan buruh tani yang tinggal di wilayah penghasil pangan.
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi, menjadi sangat krusial untuk meningkatkan ketersediaan pangan sekaligus pendapatan petani dan menekan angka kemiskinan.
“Beberapa dekade terakhir, terjadi pergeseran dalam pemikiran dan praktik pembangunan pertanian. Kini, pembangunan pertanian padi tidak lagi sekedar mengejar hasil panen yang tinggi, tetapi juga harus memperhatikan isu-isu yang lebih luas, seperti keberlanjutan lingkungan, nilai gizi pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani, hingga memperkuat adaptasi serta mendukung peran perempuan dalam pertanian,” jelas Prof Tri.
Editor : Ali Masduki