get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemilik Tanah Ungkap Alasan Penutupan Akses Masuk Situs Petirtaan Sumberbeji Jombang, Ini Alasannya

Akses Utama Menuju Situs Petirtaan Sumberbeji di Jombang Diblokir Bambu, Aktivitas Lumpuh

Sabtu, 09 November 2024 | 22:10 WIB
header img
Akses Utama Menuju Situs Petirtaan Sumberbeji di Jombang Diblokir Bambu. Foto iNewsSurabaya/zainul

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Aktivitas perekonomian di area wisata situs Petirtaan Kuno Sumberbeji di Desa Kesamben Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang lumpuh total. Pasalnya Akses jalan menuju Cagar Budaya Nasional yang terletak di area persawahan itu diblokir pemilik tanah menggunakan bambu.

Pemblokiran jalan tersebut selain mengancam keberlangsungan situs yang memiliki nilai sejarah penting bagi Kabupaten Jombang, juga berdampak pada mata pencaharian para pedagang di lokasi itu.

Perlu diketahui, situs kuno itu menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah sejak disahkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh pemerintah pusat pada 2022 lalu.

Namun, pantauan terkini kondisi situs tampak memprihatinkan. Kolam pemandian kosong tanpa air. Sementara candi dan beserta situsnya terendam air sehingga candinya tampak dipenuhi lumut. Di area lokasi tak ada aktivitas lantaran wisatawan tak bisa masuk.

Itu lantaran beberapa bambu membentang di jalan akses menuju situs petirtaan, Sabtu (9/11/2024). Pembatasan jalan sudah berlangsung selama dua pekan. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas menuju situs wisata sejarah ini.

Seorang pedagang di area lokasi, Umu Rokhoyah, mengungkapkan kesulitannya sejak jalan utama ditutup. Mata pencahariannya sebagai pedagang di lokasi itu pun terhambat.

"Karena jalan masuk ke situs ditutup, kami tidak bisa berdagang seperti biasa. Sudah hampir dua minggu kami tidak mendapatkan pemasukan," keluh Umu.

Umu berharap Pemerintah segera turun tangan agar kegiatan wisata di Sumberbeji kembali normal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

"Harapannya portal segera dibuka, pengunjung bisa kembali, dan warung-warung bisa ramai lagi," katanya.

Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Anom Antoro mengaku belum menerima laporan resmi dari tim juru pelihara situs mengenai masalah itu. Namun, ia memastikan akan segera mengambil tindakan jika laporan resmi sudah diterima.

"Kami memiliki dua juru pelihara di sana, namun hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk. Jika nanti sudah ada laporan, kami pasti akan menindaklanjutinya," ucapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut