SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Komunitas Ibu Smart Indonesia Kuat (ISIK) yang diprakarsai oleh Prita Eksimaningrum kembali mengukir prestasi dengan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai program pelatihan kreatif. Kali ini, Omah Kreatif ISIK yang berlokasi di Jalan Medokan Asri Barat, Surabaya, menjadi tuan rumah bagi 86 pelajar Singapura dalam program Emas & Mlep Overseas Immersion 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Singapura. Program ini dirancang untuk memperdalam pemahaman pelajar tentang budaya serumpun di kawasan Asia Tenggara.
Para peserta yang terdiri dari pelajar empat sekolah bergengsi di Singapura, yaitu Tanjong Katong, Sekolah Tinggi Pemerintah Bukit Panjang, Institusi Raffles, dan Anderson, bersama sejumlah guru pendamping, meramaikan Omah Kreatif ISIK.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda tahunan yang berfokus pada eksplorasi budaya Indonesia, khususnya seni tekstil dan batik, yang memiliki kesamaan dengan tradisi Melayu di Malaysia.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Kementerian Pendidikan Singapura, Nuraishah, menyampaikan antusiasmenya. "Program ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih mengenal batik Indonesia, serta mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan dengan batik Malaysia," ujarnya.
Menurutnya, pemahaman tentang budaya serumpun menjadi penting untuk mempererat hubungan antarnegara di Asia Tenggara.
Pendiri Omah Kreatif ISIK, Prita Eksimaningrum, menyambut dengan penuh semangat kedatangan para pelajar tersebut.
“Ini adalah kunjungan kedua mereka ke tempat kami. Sebelumnya, pada Juli lalu, kami juga menerima rombongan serupa. Hari ini, kami mengadakan workshop membatik, di mana para siswa akan belajar langsung proses pembuatan batik dan membawa pulang hasil karya mereka sebagai kenang-kenangan. Ini juga menjadi cara kami mempromosikan Batik Surabaya ke dunia internasional,” ujar Prita.
Omah Kreatif ISIK, yang beroperasi di bawah naungan Bunda Prita Foundation dengan dukungan Cipta Amanah Group, telah lama dikenal sebagai pusat pelatihan kreatif yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui keterampilan seni dan kerajinan. Di sini, peserta tidak hanya belajar membatik, tetapi juga mengikuti pelatihan Sibory, Ecoprint, hingga Melukis Kain.
Tidak berhenti di situ, ISIK terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai program baru, seperti desain mode (fashion design), pemasaran digital, dan pendampingan produksi. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang bagi para perempuan untuk lebih mandiri secara ekonomi.
Salah satu kebanggaan ISIK adalah berhasil menciptakan Batik Love ISIK Suroboyo, yang memiliki corak unik dan khas Surabaya.
“Kami ingin setiap peserta tidak hanya belajar teknik membatik, tetapi juga mampu menciptakan karya yang mencerminkan identitas budaya lokal. Harapannya, batik dengan ciri khas Surabaya ini bisa dikenal lebih luas,” tambah Prita.
Melalui serangkaian program kreatif ini, ISIK berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pemberdayaan perempuan sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia, terutama kepada generasi muda di Singapura. Antusiasme para pelajar yang terlibat dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa seni tradisional Indonesia, khususnya batik, memiliki daya tarik tersendiri di mata internasional.
“Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta pada budaya, kami yakin bahwa upaya ini dapat mempererat hubungan antarnegara sekaligus menanamkan apresiasi mendalam terhadap seni tradisi di kalangan generasi muda,” tutup Prita penuh optimisme.
Kegiatan ini tak hanya mempererat hubungan Indonesia-Singapura, tetapi juga menjadi jembatan bagi budaya Nusantara untuk terus dikenal dan diapresiasi di kancah global.
Editor : Arif Ardliyanto