SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Khofifah Indar Parawansa, calon gubernur nomor 2 Jawa Timur, menunjukkan optimisme menjelang berakhirnya masa kampanye Pilgub Jatim 2024. Usai debat pamungkas pada Senin, 18 November 2024, Khofifah menyampaikan rencana untuk menggelar pertemuan dengan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.
Pertemuan ini bertujuan untuk meminta masukan terkait visi "Jatim Gerbang Baru Nusantara" yang diusungnya. Menariknya, pertemuan ini akan dilaksanakan di waktu jeda masa tenang jelang hari pencoblosan, menunjukkan kesiapan Khofifah untuk segera menjalankan rencana kerjanya jika terpilih kembali memimpin Jawa Timur.
"Beberapa hal terkait visi Jatim Gerbang Baru Nusantara, akan terus kita dalami. Insya Allah setelah proses kampanye sebelum masuk 27 November 2024, kita akan mengundang berbagai perguruan tinggi untuk memberi masukan dari konsep yang sudah kita rancang sementara ini," ungkap Khofifah disela debat pamungkas di Grand City Surabaya.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Adil Makmur (DPW PRIMA) Jawa Timur, Samirin, menyatakan dukungan penuh terhadap program yang akan dijalankan oleh Khofifah dan Emil Dardak.
"Sebagai salah satu partai pendukung Khofifah-Emil, kami akan mendukung penuh setiap program yang nanti akan dijalankan oleh Ibu Khofifah dan Mas Emil, demi keberlanjutan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat Jatim," tegas Samirin.
Menurutnya, agenda pertemuan dengan kalangan perguruan tinggi di waktu dekat ini merupakan bentuk keseriusan Khofifah dan Emil untuk segera mengeksekusi semua program yang direncanakan demi mewujudkan Jawa Timur yang lebih maju, lebih sejahtera, dan makin berprestasi.
"Harus diakui, gagasan Jatim Gerbang Baru Nusantara adalah gagasan yang brilian dan visioner," tambahnya.
Samirin juga mengungkapkan antusiasme kader dan simpatisan PRIMA di daerah untuk menyambut kemenangan Khofifah-Emil. "Pemaparan visi Jatim Gerbang Baru Nusantara oleh Ibu Khofifah dan Mas Emil di debat terakhir cukup untuk menggambarkan bagaimana masa depan Jawa Timur yang gemilang bisa dicapai. Kader dan simpatisan kami di daerah benar-benar bersemangat untuk menyambut kemenangan Ibu Khofifah dan Mas Emil menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur kembali," ungkapnya.
Lebih lanjut, Samirin menjelaskan makna di balik jargon "Gerbang Baru Nusantara" yang diusung Khofifah-Emil. "Bagi kami, jargon Gerbang Baru Nusantara memiliki spirit luar biasa, dan telah mengingatkan kami pada jejak kejayaan negeri ini di masa lalu," jelasnya.
"Di sini pernah berdiri kerajaan besar dengan peradaban agraris dan maritim yang maju, disegani dan tersohor hingga mancanegara. Memiliki bandar pelabuhan tersibuk yang menjadi pusat penghubung antar pulau dari ujung Maluku sampai tanah Malaka, bahkan hingga mancanegara. Tempat persinggahan bermacam orang dari penjuru suku-bangsa, pusat niaga dan lumbung pangan. Di Jawa Timur inilah tempat berdiri ibu kota Majapahit yang menjadi simbol kejayaan Nusantara," lanjutnya.
Samirin menegaskan bahwa spirit kejayaan Majapahit yang diangkat menjadi visi "Jatim Gerbang Baru Nusantara" oleh Khofifah dan Emil untuk melanjutkan kepemimpinannya harus didukung penuh. Ia yakin bahwa dengan dukungan penuh, tujuan menjadikan Jawa Timur yang lebih maju, lebih sejahtera, dan makin berprestasi dapat terwujud.
Samirin juga mengingatkan bahwa Jawa Timur saat ini telah menjadi lumbung pangan nasional dan pusat industri. Dengan letak geografis yang strategis, berposisi cukup dekat dengan IKN dan berada persis di tengah bentang Merauke hingga Sabang, didukung infrastruktur dan sumber daya yang mumpuni, Jawa Timur berpotensi menjadi pusat distribusi logistik untuk pembangunan antar pulau maupun pembangunan di Jawa Timur sendiri sebagaimana pernah ditunjukkan di era Majapahit.
"Namun, kita juga perlu memastikan bahwa visi Gerbang Baru Nusantara dengan segala rencana pembangunan infrastrukturnya, tidak boleh meninggalkan kewajiban pembangunan masyarakatnya. Program pendidikan, kesehatan, pengembangan UMKM, dan program jaminan sosial yang sudah berjalan harus juga ditingkatkan kualitasnya dan lebih diperluas jangkauannya. Karena pada akhirnya, keberhasilan visi Gerbang Baru Nusantara hanya akan tercapai dengan gotong-royong dan kerjasama yang solid dengan semua pihak, terutama antara pemimpin dan rakyatnya," tutup Samirin.
Editor : Ali Masduki