BATU, iNewsSurabaya.id - Kota Batu tengah diguncang isu panas setelah sebuah video viral menunjukkan salah satu calon Wakil Wali Kota diduga melakukan perundungan. Video yang beredar luas di media sosial, khususnya WhatsApp, memperlihatkan aksi calon tersebut yang memaksa seorang pendukung paslon nomor urut 2, Firhando Gumelar, untuk melepas jaketnya.
Kejadian ini memicu kemarahan warga yang menilai aksi tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang calon pemimpin. Apalagi sedang bersaing untuk duduk sebagai pemimpin Kota Batu.
Ketua Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Timur, Achmad Miftahul Ulum, menyayangkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan bullying seperti ini bisa memecah belah masyarakat Kota Batu, yang selama ini dikenal dengan suasana politik yang damai dan harmonis.
“GRIB Jaya tidak ingin Kota Batu dicap sebagai kota yang tidak menghargai perbedaan atau bahkan menjadi kota pembully. Seorang pemimpin seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan sebaliknya,” ujar Ulum dalam rilis persnya, Minggu (24/11/2024).
Dalam video yang beredar, terlihat bahwa insiden tersebut melibatkan Heli, calon Wakil Wali Kota, dan beberapa pendukungnya. Mereka memaksa relawan Jeremy Nata untuk melepas jaket yang beratribut paslon lawan.
Tak hanya itu, Jeremy juga didorong saat hendak turun tangga, meski tidak sampai terjatuh. Ulum menilai tindakan ini tidak hanya kasar, tetapi juga merusak citra politik yang sehat.
“Alasan bahwa itu hanya candaan terdengar sangat berlebihan. Aksi tersebut jelas kasar dan tidak pantas,” tegas Ulum.
Ulum berharap kejadian seperti ini tidak terulang, dan mengingatkan semua pihak untuk berpolitik dengan santun dan menghargai perbedaan. Ia juga menyoroti pentingnya meneladani sikap Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, yang dikenal mengayomi semua pihak, termasuk lawan politiknya.
“Pak Prabowo selalu menunjukkan sikap yang merangkul dan penuh hormat, bahkan meminta maaf kepada lawan politiknya jika ada hal yang kurang berkenan. Ini contoh nyata bahwa politik bisa dijalankan dengan penuh kehormatan,” jelasnya
Ia mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk menolak segala bentuk provokasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. “Mari kita jadikan Kota Batu lebih maju dengan politik yang berkelas dan bermartabat. Saling menghormati adalah kunci menjaga kedamaian di tengah kontestasi politik,” pungkas Ulum.
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa dalam politik, integritas dan sikap saling menghormati adalah kunci utama. Warga Kota Batu kini menanti klarifikasi dan langkah tegas dari pihak terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Editor : Arif Ardliyanto