SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 mulai terlihat dengan data yang dirilis oleh Kompas dan Charta Politika. Hingga pukul 15.25 WIB, Rabu (27/11), suara yang masuk sudah mencapai 64,75 persen.
Berdasarkan data sementara tersebut, pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak unggul jauh dari dua pasangan calon lainnya.
Kompas mencatat pasangan nomor urut 2, Khofifah-Emil, meraih suara sebesar 58,91 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini (Risma) dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), berada di posisi kedua dengan 32,15 persen suara. Di posisi terakhir, pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, memperoleh 8,94 persen suara.
Charta Politika Konfirmasi Tren Positif
Data serupa juga diperoleh dari Charta Politika. Hingga pukul 15.13 WIB, dengan 48 persen suara masuk, Khofifah-Emil memimpin dengan perolehan 57,89 persen suara. Risma-Gus Hans mengikuti di posisi kedua dengan 33,29 persen, dan Luluk-Lukman meraih 8,82 persen.
Meski hasil sementara menunjukkan keunggulan Khofifah-Emil, proses penghitungan suara masih berlangsung dan angka ini berpotensi berubah. Namun, tren ini mengindikasikan dominasi pasangan petahana yang kuat di berbagai daerah di Jawa Timur.
Selain Pilkada Jatim, sejumlah lembaga survei ternama juga melakukan quick count di berbagai provinsi: Charta Politika: Pilgub Jakarta, Banten, Jateng, dan Jatim, Indikator Politik: Pilgub Jakarta, Jawa Barat, Jateng, Sumut, dan Sulsel, LSI: Pilgub Jakarta, Sumsel, dan Jateng, dan SMRC: Pilgub Jakarta dan Jateng
Menunggu Hasil Resmi KPU
Meski quick count memberikan gambaran awal, hasil resmi Pilkada 2024 baru akan diumumkan sekitar 19 hari setelah pemungutan suara pada 16 Desember. Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap daerah akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk memastikan hasil akhir yang akurat.
Dengan persaingan yang masih berlangsung, publik Jatim tentu akan menanti dengan antusias siapa yang akhirnya akan memimpin provinsi ini lima tahun ke depan.
Editor : Arif Ardliyanto