SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Midi Utama Indonesia, yang dikenal dengan jaringan ritel Alfamidi, menunjukkan komitmen luar biasa dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Sejak 2019 hingga 2024, perusahaan ini telah mempekerjakan 290 penyandang disabilitas, atau yang dikenal sebagai "Alfability," jumlah yang telah melampaui kuota 1 persen yang diwajibkan pemerintah melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Human Capital General Manager Alfamidi, Christiana Windarsih, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga menciptakan keberagaman dan lingkungan kerja inklusif.
“Perusahaan fokus pada potensi dan kompetensi karyawannya yang dapat berkontribusi positif, bukan pada keterbatasan mereka,” ujarnya.
Alfamidi memberikan pelatihan berkelanjutan dan program pengembangan kompetensi terstruktur untuk memastikan semua karyawan, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karier.
Untuk mendukung kenyamanan dan produktivitas Alfability, Alfamidi menyediakan berbagai fasilitas seperti area parkir khusus, kursi prioritas di lobi kantor cabang, serta jalur landai (ramp) untuk memudahkan mobilitas.
Selain itu, materi pelatihan bahasa isyarat dan video pembelajaran juga disediakan agar komunikasi antara karyawan disabilitas dan non-disabilitas semakin lancar.
Salah satu cerita inspiratif datang dari Andijaya Putra, karyawan Alfability di Warehouse Alfamidi Branch Bekasi. Meskipun menghadapi tantangan, Andijaya tetap bersemangat.
“Saya percaya bahwa penyandang disabilitas masih bisa berkarya, berkreasi, dan membantu sesama untuk mewujudkan impian,” ungkapnya dalam bahasa isyarat.
Pria yang memiliki bakat menggambar ini juga aktif memotivasi rekan-rekan disabilitas agar tidak menyerah dalam meraih cita-cita.
Saat ini, dari total 28.684 karyawan Alfamidi, 290 di antaranya adalah Alfability, yang tersebar di 11 cabang dan kantor pusat. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung program inklusi, mengembangkan potensi Alfability, dan membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya.
“Keberadaan Alfability mampu menghilangkan stigma negatif dan menunjukkan bahwa mereka bisa berprestasi,” tutup Christiana.
Dengan upaya ini, Alfamidi bukan hanya sekadar perusahaan ritel, tetapi juga contoh nyata bagaimana lingkungan kerja inklusif mampu membawa perubahan positif, menginspirasi, dan membangkitkan semangat juang bagi semua kalangan.
Editor : Arif Ardliyanto