SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kota Surabaya kembali mencuri perhatian dengan meraih Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Jawa Timur pada 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 2 Desember 2024, IPM Surabaya mencapai 84,69, naik 0,70 poin dari 83,99 di tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 0,83 persen.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut baik kabar ini. “Alhamdulillah, IPM Kota Surabaya menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh warga Surabaya,” ujar Eri dalam konferensi pers, Rabu (4/12/2024).
Capaian ini terasa lebih istimewa mengingat tantangan besar yang dihadapi selama periode 2020–2024, termasuk pandemi Covid-19. Selama empat tahun terakhir, rata-rata kenaikan IPM Surabaya mencapai 0,58 persen per tahun, melampaui target yang ditetapkan Pemkot sebesar 85 persen pada 2026.
“Dalam masa kepemimpinan saya selama 3,5 tahun, dengan dua tahun fokus pada penanganan Covid-19, kita tetap mampu mencapai IPM sebesar 84,69 persen. Ini bukti kekuatan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” tambah Wali Kota Eri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya.
Tak hanya IPM, indikator sosial lainnya juga mencatat perbaikan yang mengesankan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun drastis dari 9,68 persen (2021) menjadi 4,91 persen (Agustus 2024). Sementara itu, angka kemiskinan berhasil ditekan dari 5,24 persen (2021) menjadi 3,96 persen (Maret 2024).
“Fokus kami pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) telah membuahkan hasil nyata. Ketika SDM semakin berkualitas, dampaknya langsung terasa pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran,” jelas Eri.
Ke depan, Wali Kota Eri berencana memperkuat pembangunan infrastruktur untuk mendukung keberlanjutan pembangunan kota. Proyek seperti diversi Gunung Sari dan Jalan Wiyung menjadi prioritas, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026.
“Kita sudah berhasil membangun fondasi SDM yang kuat. Kini saatnya fokus pada infrastruktur agar pembangunan kota berkelanjutan dan semakin kokoh,” ujarnya.
Menurut BPS, peningkatan IPM Surabaya tahun ini terlihat pada semua dimensi, mulai dari umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, hingga standar hidup layak. Ketiganya mencerminkan kualitas hidup masyarakat yang terus membaik.
Dengan keberhasilan ini, Surabaya semakin mengukuhkan posisinya sebagai kota dengan visi pembangunan berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Surabaya bukan hanya bergerak maju, tetapi melesat menjadi simbol kota modern yang inklusif dan berdaya saing global.
Editor : Arif Ardliyanto