SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, mengalami pertumbuhan pesat, terutama di sektor ekonomi. Pada tahun 2023 saja, ekonomi di Kota Pahlawan tumbuh 5,7%, diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,05%. Ekonomi Surabaya didukung oleh sektor perdagangan, industri, dan jasa. Letaknya yang strategis di tengah Indonesia, menjadi penghubung wilayah Barat dan Timur.
Tak heran kota ini menjadi pusat bisnis selain Jakarta, bahkan kota ini tidak pernah henti melahirkan pengusaha-pengusaha baru, maupun menjadi tujuan utama investasi di wilayah tengah Indonesia.
Kota ini kini juga menjadi tujuan wisata dengan berbagai aktivitas rekreasi, seperti Monumen Tugu Pahlawan, Kawasan Pecinan, dan House of Sampoerna, serta wisata kuliner yang menarik wisatawan untuk merasakan budaya khas Surabaya.
Selain itu, berkembangnya sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) semakin memperkuat Surabaya sebagai kota yang menarik bagi para wisatawan bisnis dan peserta acara. Kota ini juga rutin menyelenggarakan berbagai festival dan acara budaya seperti Surabaya Cross Culture Festival dan Surabaya Shopping Festival.
Head of Marketing RedDoorz di Surabaya dan Jawa Timur Cut Nany Indriani mengatakan, Surabaya sangat menjanjikan bagi wisatawan bisnis. Komitmen pemerintah kota dalam revitalisasi kawasan seperti Tunjungan Romansa dan Sungai Kalimas telah meningkatkan ekonomi lokal dan membuka ribuan lapangan kerja. Inovasi kampung tematik juga semakin memperkaya pengalaman wisata di Surabaya.
“Upaya ini menjadikan kota ini semakin menarik bagi para pengunjung, baik untuk
tujuan bisnis maupun rekreasi,” ujarnya saat ditemui di Sans Hotel 88 Andalan Surabaya, Jalan Ketintang Baru XIV No 7 Kecamatan Gayungan, Surabaya, Selasa (10/12/2024).
Saat ini, RedDoorz dan properti multi-brand-nya di Surabaya terdiri dari total 113 hotel, yang mencakup properti multi-brand, Sans, Urbanview dan RedDoorz. Dari awal tahun hingga November 2024, RedDoorz dan properti multi-brand-nya di Surabaya telah menjual lebih dari 250.000 kamar.
Para tamu yang menginap di Surabaya umumnya melakukan perjalanan bisnis,
pribadi, atau transit, termasuk wisatawan leisure, profesional bisnis, serta warga lokal yang mencari tempat menginap jangka pendek. Di sisi lain, jumlah mitra properti RedDoorz di Jawa Timur telah mencapai hampir 500 properti. Angka ini naik 60% dalam tiga tahun terakhir. Sekitar 60% dari properti tersebut terletak di tiga kota besar, yaitu Surabaya, Malang, dan Batu.
RedDoorz memperkenalkan penawaran multi-brand-nya, Sans dan Urbanview di Surabaya pada 2021. Sejak saat itu, keberadaan properti multi-brand ini berkembang pesat, dengan tingkat hunian Sans dan Urbanview meningkat hingga 80% dibandingkan 2021. “Ke depan, RedDoorz berencana untuk meningkatkan jumlah properti di Jawa Timur menjadi 100, termasuk 30 properti di Surabaya,” imbuh Nany.
Brand Relation Manager RedDoorz Jawa Timur Mariska Pasha menambahkan, untuk Sans Hotel 88 Andalan Surabaya, memiliki sebanyak kamar dengan tiga tipe. Yakni, superior, deluxe dan suite. Untuk harga permalam mulai dari Rp275 ribu hingga Rp750 ribu. “Sans Hotel 88 Andalan Surabaya bergabung dengan RedDoorz sejak Oktober 2023 dengan rata-rata okupansi antara 70 hingga 75 persen,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto