get app
inews
Aa Text
Read Next : DOKU Travel Fest, Liburan Mudah Pesan Tiket dan Hotel di Satu Tempat

Madura Ethnic Carnival 2025 Angkat Warisan Budaya Topeng Madura

Kamis, 01 Mei 2025 | 19:28 WIB
header img
Madura Ethnic Carnival kini telah menjadi salah satu event unggulan dalam kalender pariwisata Kabupaten Sumenep. Foto: iNewsSurabaya/Rahmatulloh

SUMENEP - Komitmen untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kembali diwujudkan melalui peluncuran resmi Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025. Pada Kamis, 1 Mei 2025, Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) secara terbuka mengumumkan bahwa perhelatan budaya tahunan ini akan mengangkat tema “Topeng”.

Acara ini menjadi bagian penting dalam upaya mempromosikan seni tradisional Madura ke tingkat nasional. Rangkaian kegiatan dijadwalkan berlangsung pada 20 September 2025, bertempat di depan Labang Mesem, gerbang megah yang menjadi ikon Keraton Sumenep.

Pemilihan tema “Topeng” bukan tanpa alasan. Topeng bukan hanya sekadar properti pertunjukan, melainkan simbol beragam ekspresi, filosofi kehidupan, dan identitas masyarakat Madura yang kaya akan nilai historis dan spiritual. Karnaval ini diharapkan menjadi ruang untuk menghidupkan kembali seni tersebut di tengah dominasi budaya populer saat ini.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memberikan apresiasi atas peluncuran MEC 2025. Ia menyatakan kebanggaannya karena tema tahun ini mengangkat seni topeng, sebuah bentuk ekspresi budaya yang sarat makna namun mulai jarang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

“Topeng adalah warisan budaya kita yang penuh pesan moral dan filosofi. Sudah saatnya kita mengenalkan kembali seni ini kepada generasi muda. Melalui MEC, kami berharap muncul minat baru terhadap seni tradisional yang mulai terpinggirkan,” ujarnya.

Fauzi juga meyakini bahwa kegiatan seperti MEC tidak hanya berdampak secara budaya, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan melibatkan pelaku UMKM, seniman lokal, dan pelajar dari berbagai daerah, karnaval ini dapat menggerakkan roda ekonomi sekaligus memperkuat identitas pariwisata Sumenep.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam setiap kegiatan budaya. MEC adalah kesempatan untuk menunjukkan kreativitas sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.

Ketua KJS, M. Hariri, menjelaskan bahwa pelaksanaan MEC tahun ini tetap mempertahankan elemen kompetisi dan pertunjukan utama yang menjadi daya tarik utama. Peserta akan dibagi dalam dua kategori, yaitu umum dan pelajar. Namun, ada kebijakan baru yang diterapkan.

“Khusus untuk kategori pelajar dari seluruh Indonesia, tahun ini kami gratiskan biaya pendaftaran. Ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap generasi muda yang ingin berpartisipasi namun terkendala biaya,” jelas Hariri.

Ia juga menambahkan bahwa acara akan dibuka dengan parade kesenian lokal sebagai penghormatan terhadap kekayaan budaya Madura yang sangat beragam.

Madura Ethnic Carnival kini telah menjadi salah satu event unggulan dalam kalender pariwisata Kabupaten Sumenep. Setelah sukses mengangkat tema Kerapan Sapi dan Keris pada dua edisi sebelumnya, tema “Topeng” tahun ini diharapkan membawa warna baru sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.

Pemerintah dan panitia pelaksana berharap MEC 2025 menjadi momentum bagi masyarakat Madura untuk menunjukkan jati diri budayanya di panggung yang lebih luas, sekaligus menjadi daya tarik wisata baru yang berkelanjutan.
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut