JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Muhammadiyah semakin agresif dalam bisnis kesehatan. Terbaru, Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sepanjang, Sidoarjo mengakuisisi kepemilikan Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang. Padahal, Muhammadiyah Sepanjang telah memiliki RS Khodijah dan klinik Siti Sakinah Prima.
Dari informasi yang didapat, rumah sakit dr Moedjito yang berada di Jl Hayam Wuruk, Kepanjen, Jombang tersebut dibeli Muhammadiyah Sepanjang dengan kisaran harga Rp70 miliar. Sayangnya, baik pihak Muhammadiyah maupun ahli waris dari pemilik RSU Moedjito enggan untuk menyampaikan.
Direktur utama holding Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan (Aumkes) PC Muhammadiyah Sepanjang, Dr. Muhammad Hamdan, Sp.S(K) mengungkapkan bahwa rumah sakit yang diakuisisi kepemilikannya itu memiliki luas sekitar 5700 meter persegi.
"Salah satunya alasan akuisisi RS ini karena sudah siap, baru direnovasi. kamar-kamarnya sudah sesuai dan kita tidak perlu renovasi terlalu banyak. Untuk harga, tanyakan pada pemiliknya saja, saya tidak enak," ungkapnya setelah acara pelantikan direksi Aumkes PC Muhammadiyah Sepanjang di halaman RSU dr Moedjito Jombang, Sabtu (21/12/2024).
Hamdan mengatakan ekspansif dilakukan setelah pihaknya berhasil mengembangkan Rumah Sakit Khodijah melalui program unggulan, seperti pusat radiologi dan jantung. Progam layanan kesehatan itu juga akan dihadirkan di RS Moedjito Jombang.
"Kelainan-kelainan jantung bawaan di Jombang ini cukup banyak, namun SDM-nya subspesialis jantung masih terbatas. Dan kebetulan di RS Khodijah kita ada 2. Ke depan nanti kita membantu di sini untuk mendeteksi dini," katanya.
Diakuinya, ada beberapa yang belum dibenahi dan diperbarui di rumah sakit kelas D tersebut. Seperti ICU masih belum lengkap, rehab medis belum ada, termasuk sumberdaya manusia.
"Nanti kita datangkan alat-alat rehab dan SDM-nya, sama alat radiologi yang lain. X-ray ini juga masih alat lama sederhana. Jadi mungkin kita ganti yang baru , kemudian USG juga kita lengkapi, biar bisa mendeteksi kelainan-kelainan penyakitan dalam," kata dia.
Lebih lanjut Hamdan menyebut, setelah ini pihaknya juga akan melakukan seleksi pegawai. "Hampir semuanya (pegawai) tetap bagi yang mau. Nanti kita seleksi lagi kita lihat kompetensinya, kita sesuaikan, kita ikat kontrak lagi," tandasnya.
Sementara, Julia Dwidjosiswojo putri pertama dr. Moedjito mengatakan rumah sakit peninggalan orang tuanya itu harus berkembang lebih besar lagi. Dirinya pun optimis, PKU Muhammadiyah mampu membesarkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Saat penjajakan dengan PKM Muhammadiyah, saya percaya mereka bisa mengembangkan RS jauh lebih baik lagi di luar tangan saya," katanya.
RSU Moedjito Jombang pada 3 Juli 2025 nanti akan menginjak usia 30 tahun. Adapun Julia mengaku sudah 18 tahun mengabdikan dan mengembangkan hingga menjadi RSU. "Kalau harga itu tidak menjadi tolak ukur, karena yang saya lihat adalah visi dan misi mereka untuk bisa mengembangkan dan tetap melayani masyarakat," kata perempuan tiga bersaudara ini.
Editor : Arif Ardliyanto