BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Upaya mendukung program ketahanan pangan yang menjadi salah satu andalan Presiden Prabowo Subianto diwujudkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi dengan langkah nyata. Pada Selasa (24/12/24), Lapas Banyuwangi menebar 10.000 benih ikan lele di kolam pembesaran yang dikelola oleh warga binaan.
Program ini tidak hanya berfungsi sebagai langkah mendukung kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan warga binaan.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, menegaskan bahwa program budidaya ikan lele ini memiliki manfaat ganda. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya membantu kebutuhan pangan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan mandiri yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, program ini dirancang untuk memberikan pelatihan intensif kepada warga binaan. Mereka diajarkan berbagai teknik budidaya, mulai dari pembuatan kolam hingga perawatan ikan lele yang efektif.
“Pelatihan ini bertujuan menciptakan peluang kerja bagi warga binaan setelah masa tahanan selesai, sehingga mereka bisa memberikan kontribusi positif di lingkungan mereka,” tambah Agus.
Tidak hanya fokus pada ikan lele, Lapas Banyuwangi juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas kegiatan budidaya.
Awal Desember, misalnya, Lapas mendapatkan 2.000 bibit ikan nila dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi. Dukungan ini menunjukkan sinergi antara Lapas dan instansi terkait dalam menciptakan program yang berkelanjutan.
Program ketahanan pangan ini menjadi bukti nyata dukungan Lapas Banyuwangi terhadap upaya pemerintah mewujudkan kemandirian pangan. Dengan optimisme tinggi, Lapas Banyuwangi berharap dapat terus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif yang inovatif.
“Ini langkah kecil, tapi berdampak besar. Kami percaya, pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan seperti ini akan membawa perubahan positif, baik bagi mereka maupun masyarakat luas,” pungkas Agus Wahono.
Editor : Arif Ardliyanto